Unwira Kupang
Semarak Dies Natalis ke 40 Prodi IPM Fisip Unwira Kupang Bertabur Kebahagiaan
Leo juga berpesan kiranya mahasiswa dan alumni prodi IPM bisa menjadi pemikir kritis dalam menyoroti segala problem yang ada di NTT
Leo juga berpesan kiranya mahasiswa dan alumni prodi IPM bisa menjadi pemikir kritis dalam menyoroti segala problem yang ada di NTT.
Baca juga: Prodi Kimia Unwira Kupang Bahas Potensi Sumber Daya Mineral dan Sintesis Material Termoelektrik
Wakil Dekan I FISIP Unwira Kupang, Pater Yoseph Riang, SVD dalam sambutannya mewakili Dekan Fisip, menegaskan kiranya prodi IPM mampu mengembalikan arah ke latar belakang didirikannya lembaga pendidikan yang bibawa para misionaris.
"Kita ingin menekankan menghasilkan generasi berkarakter, tidak hanya bertumpu pada pendidikan," tegas Wadek I.
Pater Yoseph pun turun menyampaikan proficiat kepada Prodi IPM yang berulang tahun.
"Atas nama pimpinan fakultas, kami sampaikan proficiat kepada prodi IPM. Semoga kedepan prodi IPM menghasilkan generasi NTT yang cerdas, matan, dan kreatif," ujar Pater.
Rektor Unwira Kupang, Pater Philipus Tule, SVD mengajak civitas akademika prodi IPM bisa belajar dari pengalaman selama 40 tahun.
Baca juga: Ini Identitas Pria yang Ditemukan Meninggal di Gerbang Kampus Unwira Kupang
"Harus berani refleksi, dan melihat ke depan," pesannya.
Pater Rektor juga menyampikan, belajar, studi, ilmu pengetahuan apa saja senantiasa bermanfaat bagi karya pelayanan.
"Ilmu itu bisa dipelajari dimana-mana, lalu bidang apa, dan semuanya bermanfaat," katanya.
Pater Philipus menyampaikan pemimpin suatu daerah harus tahu pemerintahan, tahu karakter berbagi pelayanan untuk mengatasi masalah.
Mewakili Gubernur NTT, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT, Viktorius Manek menyampaikan permohonan maaf, Gubernur NTT tidak bisa hadir, karena ada urusan yang penting dan tidak bisa diwakilkan.
Baca juga: Wisuda Periode Pertama Tahun 2024/2025, Unwira Kupang Lepas 521 Lulusan
"Tugas ini mendadak, tadi Pak Gubernur panggil dan perintahkan saya hadir, karena saya juga alumni Ilmu Pemerintahan Fisip Unwira Kupang," ujarnya.
Viktor mengatakan Kesempatan itu adalah hal untuk merefleksikan antara kepastian dan ketidakpastian.
"Dulu sampai hari ini adalah kepastian. Besokan seterusnya itu ketidakpastian," kata Viktor.
Ia menyampaikan saat ini sejak tahun 2015 hingga tahun 2025 ada 25 triliun dana di desa. Dan mulai Juni, akan digulirkan dana koperasi merah putih ke desa, dengan satu desa sekitar 2 miliar hingga 5 miliar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.