Belu Terkini

Dukung Ketahanan Pangan Lapas Atambua Rontokkan Gabah Padi Hasil Panen WBP

Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIB Atambua terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
RONTOK GABAH- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua melakukan perontokan gabah padi hasil panen Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang digelar pada Jumat (2/5/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIB Atambua terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Salah satu bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui kegiatan perontokan gabah padi hasil panen Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang digelar pada Jumat (2/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Agus Andrianto, sebagai bentuk implementasi terhadap visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia di sektor ketahanan pangan dan pemberdayaan narapidana.

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menjelaskan kegiatan perontokan gabah ini merupakan bagian dari proses pascapanen yang dilakukan secara mandiri di lingkungan Lapas.

“Dengan menggunakan mesin perontok padi, kami memisahkan gabah dari tangkainya. Selanjutnya, gabah akan diproses dengan perlakuan yang tepat agar kualitas beras tetap terjaga,” ujar Hendra.

Baca juga: Wujudkan Pendidikan WBP, Lapas Atambua Teken MoU dengan PKBM Deflobamora Atambua

Lebih dari sekadar kegiatan pertanian, program ini juga dimaksudkan sebagai sarana pembinaan kemandirian bagi para WBP.

"Melalui kegiatan ini, para WBP memperoleh keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal hidup saat kembali ke masyarakat setelah menjalani masa pembinaan," tambahnya. 

Sementara itu, Kasubsi Kegiatan Kerja (Giatja), Andra Sukabir, menjelaskan kegiatan perontokan ini melibatkan enam orang WBP yang menjalani program asimilasi di luar tembok Lapas.

“Proses perontokan bertujuan memisahkan gabah dari jerami atau tangkai padi, yang selanjutnya akan memudahkan dalam penyimpanan, pengolahan, dan bahkan penjualan hasil panen,” jelas Andra.

Usai perontokan, bulir padi dibersihkan dan dijemur untuk menurunkan kadar air, sehingga gabah menjadi lebih siap untuk digiling menjadi beras berkualitas.(gus

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved