NTT Terkini 

Sambut May Day, GMNI Kupang dan BEM Undana Kupang Lakukan Diskusi Publik

Sementara Toni Dima menjelaskan bahwa digitalisasi dan distribusi di era 4.0 tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penyerapan tenaga kerja.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES
DISKUSI - Foto bersama narasumber dan peserta diskusi peringatan May Day 2025, Kamis (1/5/2025). 

Ia mengatakan, fenomena yang terjadi di NTT saat ini adalah banyak lulusan sarjana malah bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuan yang didapatkan selama kuliah.

"Misalnya seorang sarjana pertanian malah bekerja sebagai teller bank. Hal ini disebabkan karena penyediaan lapangan kerja masih sangat minim," ungkapnya.

Selain itu, Dosen Prodi Ilmu Politik Undana tersebut turut mengkritisi problem human trafficking yang masih marak di NTT.

Menurutnya, salah satu pemicu terjadinya problem ini karena kemiskinan struktural di NTT sudah masuk dalam tahap yang memprihatinkan.

"Untuk mencari pekerjaan saja saat ini sangat sulit. Bahkan ada rencana gubernur NTT untuk memberikan keleluasaan bagi ASN untuk menjalankan usaha. Hal ini tentu akan memicu ASN mengabaikan tupoksi utamanya padahal sudah digaji secara tetap oleh negara," ujarnya.

Dirinya menambahkan bahwa sepanjang periode Januari - Maret 2025 sebanyak 49 TKI Ilegal asal NTT dipulangkan dari luar negeri dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Maka, hal ini yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah dan para pengusaha untuk mendorong adanya pembukaan lapangan kerja secara luas agar kemiskinan struktural dan diskriminasi struktural bisa diminimalisir.

Pantauan POS-KUPANG.COM, diskusi sehari dalam rangka May Day dihadiri anggota Cipayung Plus, jajaran BEM Universitas di Kota Kupang dan beberapa organisasi lokal mahasiswa.

Ketua Termandat GMNI Kupang Jacson Marcus mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan Cipayung, BEM, dan organisasi kedaerahan yang turut mengambil bagian dalam kegiatan ini.

Jacson berkomitmen, GMNI bersama BEM akan akan merumuskan semua pikiran - pikiran yang disampaikan para narasumber dan peserta untuk diserahkan kepada Pemprov NTT dan DPRD NTT. "Hal ini kami lakukan agar dapat ditindak lanjuti, sehingga memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada Buruh di NTT," pungkasnya. (moa)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved