Jemaat GMIT Petra Kefamenanu Gelar Jalan Salib dengan Mengusung Tema "Green Paskah"

Namun, lebih daripada itu penyelamatan juga dilakukan untuk seluruh ciptaan.

"Karena salah satu kita punya ajaran iman itu adalah tentang konsep Eskatologi atau tentang kedatangan Yesus kembali. Dunia yang baru," ujarnya.

Baca juga: Pemuda Ansor dan Banser Malaka Ikut Mengawal Prosesi Jalan Salib GMIT Ebenhaezer Betun

Pdt Jandri berharap, kegiatan ini bisa membentuk pemahaman jemaat GMIT Petra tentang makna Paskah dimana Karya Keselamatan Yesus di Atas Kayu Salib bukan hanya untuk umat manusia tetapi untuk seluruh ciptaan di muka bumi demi masa depan generasi yang akan datang.

"Apa yang Tuhan Yesus lakukan itu bukan untuk nanti, tetapi untuk sekarang. Di sini. kalau kita menikmati hidup kekal, suka cita dan damai sejahtera serta keselamatan yang nanti dimulai dari sini ketika kita masih hidup," ungkapnya.

Wafatnya Yesus, lanjutnya, merupakan momentum pembaharuan dalam diri semua orang. 

Wafat Yesus juga menjadi tanda bahwa sesuatu yang lama telah berlalu dan melahirkan reformasi dalam aspek cara pandang, gaya hidup.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Jalan Salib sekaligus  Wakil Ketua Pemuda GMIT Petra, Yuli Wali menuturkan, pemuda memiliki tanggung jawab moril terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.

Salah satu dosa yang di zaman modern ini adalah pengerusakan terhadap lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Sebagai generasi penerus gereja, kata Yuli, Pemuda GMIT memiliki peran penting dalam merawat dan menjaga lingkungan tetap asri. 

Tindakan ini bagian dari penghayatan Umat Kristen terhadap kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus.

Ia berharap, Pemuda GMIT Petra sebagai generasi penerus busa menjadi pelopor dengan harapan melalui aksi ini rasa tanggung jawab pelestarian lingkungan dalam diri mereka dipupuk. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS