Paskah 2025
Wakil Gubernur NTT Titip Pesan Buat Pemuda Klasis Kota Kupang di Acara Prosesi Jalan Salib
Kegiatan diawali dengan ibadat dan seremonial pembukaan yang berlangsung di Taman Nostalgia Kota Kupang
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma menghadiri Prosesi Jalan Salib yang digelar Pemuda Klasis Kota Kupang, Kamis (17/4/2025).
Kegiatan diawali dengan ibadat dan seremonial pembukaan yang berlangsung di Taman Nostalgia Kota Kupang.
Johni Asadoma dalam kesempatan itu memberi beberapa pesan untuk penyelenggaraan acara itu.
"Hidup yang bermakna bagi sesama, saling menolong dan memperhatikan yang lemah dan membutuhkan uluran kasih kita," kata mantan Kapolda NTT itu.
Purnawirawan Polri itu kemudian menceritakan sejarah perjalanan hidup Yesus, sejak Yesus tidak memiliki rumah hingga berjalan kaki dari kampung ke kampung serta menginap di rumah masyarakat.
"Ini adalah jalan kesengsaraan lain yang dialami Yesus sebelum mengalami jalan salib.
Perjalanan hidup Yesus dari lahir di kandang domba," kata Johni Asadoma.
Lalu, kata Johni Asadoma, Yesus terus hidup berpindah-pindah, menginjil, bersaksi, menyembuhkan orang sakit hingga meninggal.
Johni Asadoma berkata, tidak ada hal yang menyenangkan dalam ukuran sebagai manusia.
Baca juga: Prosesi Jalan Salib ke-IX Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang: Damai Sejahtera di Tengah Keluarga
"Sesuai dengan khotbah, kalau kita mengagumi seseorang kita akan mengikuti pola kehidupan dari orang yang kita kagumi, pertanyaannya apakah kita juga mampu mengikuti pola hidup Yesus yang penuh kesengsaraan dan penderitaan?" ujarnya.
"Kita harus hidup dengan karunia dan talenta yang kita miliki, kita harus peduli terhadap sesama yang membutuhkan perhatian dari kita. Dengan begitu kita juga turut mengikuti pola hidup Yesus," katanya menambahkan.
Johni Asadoma mengapresiasi Pemuda GMIT Kota Kupang dan seluruh pemuda yang menyiapkan prosesi jalan salib. Prosesi itu bahkan dilakukan hingga tahun ke-9.
"Mari kita laksanakan semua prosesi jalan salib ini dengan baik dan tertib," kata dia.
Menurut dia, pada setiap tahun gelaran prosesi ini, selalu ada ide-ide baru yang ditampilkan sehingga kegiatan ini terus berkembang dan menarik minat semakin banyak jemaat untuk terlibat di dalamnya.
Selain itu, keterlibatan aktif dari para pemuda lintas agama dalam menyukseskan prosesi jalan salib ini mengekspresikan adanya semangat saling keterbukaan dan toleransi yang begitu kuat di antara para pemuda NTT.
"Semangat kebersamaan dan persaudaraan ini harus terus dipupuk sebagai salah satu kekuatan untuk membangun daerah ini menuju ke arah yang lebih baik," kata dia.
Dia berharap, Pemuda Kristen terus menjadi agen pembaharuan, tidak hanya dalam lingkup gereja, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca juga: Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang Gelar Prosesi Jalan Salib Pemuda
Keteladanan moral dan spiritual harus terus dikembangkan sebagai pilar utama kepemimpinan transformatif.
Johni Asadoma mendorong para pemuda terus berpikir kreatif dan inovatif untuk solusi yang efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat dan gereja di era yang penuh dengan tantangan ini.
"Saat ini daerah kita masih bergelut dengan salib kemiskinan, stunting, tindak pidanan perdagangan orang dan berbagai persoalan lainnya," kata Johni Asadoma.
Johni meminta Pemuda Kristen dapat juga berperan secara aktif dalam mengentaskan berbagai salib sosial, ekonomi, dan budaya yang masih melilit masyarakat.
Harapannya, prosesi jalan salib ini berlangsung aman dan nyaman. Ke depan,
Prosesi Jalan Salib dapat berkembang menjadi salah satu obyek wisata religius baru yang dapat menarik kunjungan wisatawan.
"Melalui Prosesi Jalan Salib ini juga para pemuda Kristen yang ada di NTT di harapkan dapat meneladani Kasih Kristus untuk menjadi agen perubahan yang membawah dampak positif bagi Bangsa, Gereja dan Dunia," ujarnya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.