Kota Kupang Terkini

SMA Katolik Sint Carolus Penfui Kupang Adakan Ujian KTI, Hari Pertama Angkat Isu Nyata dan Sederhana

Sekolah Menngah Atas (SMA) Katolik Sint Carolus Penfui, Kota Kupang mengadakan ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) di sekolah tersebut, Senin (14/4/2025).

POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
UJIAN KTI – Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Sint Carolus Kupang mengadakan Ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI), Senin (14/4/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Sint Carolus Penfui, Kota Kupang mengadakan ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) di sekolah tersebut, Senin (14/4/2025). Presentasi KTI hari pertama berlangsung penuh antusias dan apresiasi.

Beragam topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari diangkat menjadi tema, mulai dari peran guru, pelestarian sastra daerah, pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, hingga isu sosial dan budaya.

Dosen pembimbing, E Nong Yonson, menyampaikan apresiasinya terhadap kualitas karya para siswa.

“Semuanya baik secara teknis dan substansi. Mereka seperti sedang ujian skripsi di perguruan tinggi,” ujarnya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM.

Menurut Yonson, beberapa poin penting yang perlu diperhatikan ke depannya adalah alasan pemilihan judul, metode pengumpulan dan analisis data, temuan penelitian, serta orisinalitas karya.

Ia menegaskan, karya tulis ilmiah adalah bagian dari proses pemecahan masalah menggunakan teori dan metode yang sistematis.

Namun, ia juga mencatat adanya kendala dari sisi kesiapan mental siswa saat presentasi. “Mungkin mereka gugup karena disaksikan oleh orang tua, teman-teman, dan adik kelasnya,” tambahnya.

Ia menekankan, pentingnya pembimbingan yang fokus pada substansi, bukan sekadar durasi waktu. Ia juga menyarankan agar siswa diberikan simulasi presentasi agar lebih siap menghadapi ujian sebenarnya.

“Semua KTI yang dipresentasikan hari pertama ini sudah layak disebut sebagai skripsi mini. Pendahuluan, pembahasan, dan penutupnya benar-benar menyentuh substansi sebuah skripsi,” tuturnya bangga.

Salah satu peserta, Mario Lando Bekasi, siswa kelas XII, mengangkat topik “Dampak Kenakalan Remaja di RT 25, RW 25, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang”. 

Mario mengaku membutuhkan waktu enam bulan untuk menyelesaikan KTI-nya. Bagian analisis data menjadi tantangan tersendiri baginya.

“Harapannya, pelaksanaan ujian KTI ke depannya bisa lebih baik lagi dari tahun ini,” ucap Mario. (iar) 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved