Tentara Nasional Indonesia

Kapal Perang TNI AL Suplai Logistik ke Pulau Enggano yang Nyaris Terisolir

Adapun wilayah Pulau Enggano hampir terisolir akibat terjadinya pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai.

Editor: Ryan Nong
ANTARA/Anggi Mayasari
KERAHKAN KAPAL PERANG - Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Selasa (15/4/2025). 

POS-KUPANG.COM, BENGKULU - TNI Angkatan Laut mengirim KRI Teluk Cirebon untuk membantu distribusi logistik kepada masyarakat di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Adapun wilayah Pulau Enggano hampir terisolir akibat terjadinya pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai.

Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Octo Sahat M. Manurung menyebut bahwa pengiriman kapal perang tersebut dilakukan guna membantu masyarakat di Pulau Enggano yang saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan logistik dan bahan bakar minyak (BBM) akibat adanya pendangkalan alur pelayaran.

Saat ini, KRI Teluk Cirebon tengah melakukan pengisian BBM dan Rabu (16/4) besok akan berangkat dari Jakarta menuju Provinsi Bengkulu guna membawa bantuan dan kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak.

"Kapal perang itu (KRI Teluk Cirebon) sudah siap bergerak atas perintah dari Komando Armada 1," ujar dia dikutip dari Antara.

Ditargetkan kapal perang tersebut akan tiba di perairan Bengkulu pada dua hingga tiga hari ke depan atau pada Jumat (18/4)

Octo menerangkan, kapal perang tersebut nantinya tidak hanya akan mengangkut bahan pokok dan hasil bumi, tetapi juga dapat memfasilitasi warga Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, yang ingin kembali ke Kota Bengkulu maupun sebaliknya.

Selain itu, Lanal Bengkulu juga mengirimkan personel ke Pulau Enggano guna memastikan proses distribusi bantuan berjalan aman dan tepat sasaran.

"Kami juga akan turut melakukan pengamanan dan pengawalan, karena kami memiliki pos di Enggano. Intinya, bantuan ini harus sampai ke tangan yang membutuhkan," sebut dia.

Sebelumnya, masyarakat Pulau Enggano mengeluhkan tidak dapat menyeberang ke Kota Bengkulu, termasuk untuk mendapatkan komoditas atau menjual komoditas hasil panen dan produksi mereka, akibat pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai.

Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu, sehingga masyarakat hanya menggunakan transportasi laut dan udara untuk mencapai ke pulau tersebut. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved