NTT Terkini
Keluarga Besar Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT Ajak Semua Pihak Saling Memaafkan
Keluarga Besar Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT Ajak Semua Pihak Saling Memaafkan
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM,KUPANG – Keluarga Besar Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT mengajak semua pihak saling memaafkan dan bekerja sama demi memajukan ekonomi daerah.
Ajakan itu disampaikan dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Perbankan dan Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT yang berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT pada 9 April 2025.
Acara yang dimulai pada pukul 17.00 WIB hingga selesai ini mengusung tema "Mari Saling Memaafkan untuk Bersinergi Membangun Ekonomi NTT yang Kuat dan Berkelanjutan," mengajak semua pihak untuk saling memaafkan dan bekerja sama demi memajukan ekonomi daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, lembaga keuangan, serta instansi vertikal yang ada di NTT, yang secara bersama-sama turut serta dalam membangun ekonomi daerah ini.
Baca juga: Harper Kupang Hotel Tawarkan Promo Spesial Halal Bi Halal
Dalam sambutannya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Japarmen Manalu, menyampaikan bahwa selama tiga tahun melayani, satu hal yang menjadi pembelajaran yang berharga adalah kemampuan untuk membangun komunikasi yang baik antar pihak.
Namun, komunikasi saja tidak cukup, karena sinergi dan kerjasama antara semua pihak menjadi kunci penting dalam mengembangkan ekonomi NTT.
"Selama tiga tahun melayani satu hal yang menjadi pembelajaran yang berharga yaitu mampu membangun komunikasi, namun itu saja tidak cukup," ujar Japarmen dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama antara pemerintah, instansi vertikal, dan sektor perbankan serta lembaga jasa keuangan akan memperkuat fondasi ekonomi NTT.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, turut memberikan pandangannya terkait dinamika ekonomi global yang memengaruhi perekonomian daerah.
Dalam pidatonya, ia mengungkapkan bahwa kebijakan ekonomi Amerika Serikat, seperti yang diumumkan oleh Donald Trump pada tanggal 2 April lalu, memberikan dampak signifikan terhadap pasar global.
Baca juga: Halal Bi Halal Se-Daratan Sumba, Habib Fachri Minta Umat Muslim Belajar Sikap ODGJ
"Tanggal 2 kemarin Trump ingin menunjukkan bahwa Libertarian Day atau Hari Kebebasan artinya Trump menginginkan Amerika tidak sebagai pasar yang bebas untuk negara lainnya dan ingin mengembangkan kembali Amerika lebih besar lagi. Hal ini terjadi karena Donald Trump sebagai pemimpin resolut," ungkap Agus Sistyo Widjajati.
Agus Sistyo Widjajati juga menyebutkan bahwa meskipun NTT mampu mengekspor produk ke Amerika Serikat dengan nilai mencapai satu juta dolar AS, provinsi ini masih menghadapi defisit perdagangan yang cukup besar.
Ekspor NTT tercatat mencapai 7,3 triliun, sementara impor produk yang masuk ke NTT mencapai 59,5 triliun, dengan defisit perdagangan yang mencapai 51,5 triliun.
Gubernur NTT Emanuel Melkianus Laka Lena, juga menyampaikan pandangannya terkait pembangunan ekonomi daerah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.