Sikka Terkini
Bupati Sikka Sidak Pangkalan, Pastikan Distribusi Minyak Tanah Aman
Sementara itu, Pendorongan dari PT Pertamina ke Agen berjalan dengan baik, kemudian dari agen ke pangkalan pun berjalan dengan baik.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa pangkalan minyak tanah di Pasar Alok Maumere, Rabu (9/4/2025).
Sidak ini dilakukan untuk melihat secara langsung pendistribusian minyak tanah serta harga yang dijual sesuai harga eceran tertinggi ( HET).
"Kita datang kesini berdasarkan informasi harga yang fluktuatif, yang naik beberapa minggu terakhir dan ketersediaan beberapa kebutuhan yang lagi kurang dan kestabilan harga, lalu kami juga mensidak berkaitan dengan minyak tanah,"ujarnya saat ditemui di Pasar Alok Maumere.
Dikatakan, Pemkab Sikka akan terus memantau distribusi minyak tanah dari Pertamina hingga pada pangakalan.
Oleh sabab itu, ia memastikan distribusi minyak tanah harus dipastikan berjalan aman untuk kebutuhan masyarakat Sikka.
Baca juga: Pamit Memanah Ikan di Pantai Koru, Warga Ladolaka Sikka Ditemukan Meninggal Dunia
Usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago bersama Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM Sikka Verdinando Lepe dan Kabag Ekonomi Kandidus L Tolok berdialog bersama pengguna pasar terkait penataan Pasar Alok Maumere.
Rencananya, setelah Liburan Hari Raya Paskah ini, akan dilakukan penataan pasar Alok Maumere.
Sebelumnya, Warga di Kota Maumere Kabupaten Sikka NTT mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak tanah, Bahan bakar ini, sudah dua bulan belakangan ini mengalami kelangkaan.
Pemerintah Kabupaten Sikka bakal menertibkan penjualan minyak tanah di luar sistem untuk mengantisipasi terjadinya Kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Sikka NTT.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sikka, Kandidus L. Tolok menuturkan secara mekanisme, distribusi resmi minyak tanah itu adalah pangkalan atau pengecer, namun kata dia, pihaknya menemukan penjualan minyak tanah diluar sistem dengan harga Rp 7.000 per liter.
Menurut dia, penjualan diluar sistem ini dilakukan oleh warga yang membeli di pangkalan dan menjual kembali dengan harga tidak sesuai HET yakni Rp 4.000 per liter.
"Kalau mekanisme distribusi resmi itu pangkalan adalah pengecer, yang kita temukan itu Rp 7.000 dan sekiannya itu diluar sistem yang mereka membeli di pangkalan dan dijual kembali ini yang sementara kami turun untuk menertibkan supaya tidak boleh terjadi penjualan yang besar kepada pihak lain yang menjual kembali, itu tidak benar itu,"ujarnya.
Ia mengaku, sudah melakukannya koordinasi dengan PT Pertamina terkait stok minyak tanah untuk Kabupaten Sikka dan stoknya masih ada.
Sementara itu, Pendorongan dari PT Pertamina ke Agen berjalan dengan baik, kemudian dari agen ke pangkalan pun berjalan dengan baik.
Ia berharap, Kedepannya penataan pangkalan minyak tanah harus sesuai dengan jumlah kepadatan penduduk dan pihaknya akan mengawasi pangkalan minyak tanah untuk menjual sesuai radius dari pangkalan tersebut. (awk)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.