Uskup Petrus Turang Wafat
Homili Uskup Atambua : Mgr Petrus Turang Menghayati Panggilannya dengan Setia Sampai Mati
Misa arwah ini dipimpin oleh Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku dihadiri oleh beberapa uskup, vikjen, imam, biarawan-biarawati
Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Suasana haru dan penuh doa mengiringi pelaksanaan Misa Arwah untuk Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang Pr, yang digelar pada Senin malam, 7 April 2025, di Gereja Katedral Kristus Raja Kupang.
Misa arwah ini dipimpin oleh Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, dan dihadiri oleh beberapa uskup, vikjen, imam, biarawan-biarawati, serta ribuan umat dari berbagai wilayah di Keuskupan Agung Kupang.
Tampak, kehadiran umat membanjiri seluruh ruang gereja hingga halaman luar gereja.
Dalam homilinya, Mgr. Dominikus Saku menyampaikan kesan mendalam tentang sosok almarhum yang ia kenal selama 25 tahun, delapan tahun sebagai imam di Keuskupan Agung Kupang dan 17 tahun sebagai rekan uskup.
"Saya mengagumi beliau secara diam-diam. Beliau adalah pribadi yang konsisten, prinsipil, tidak neko-neko, dan menghayati panggilannya dengan setia sampai mati," ujar Mgr. Domi dengan suara tenang namun penuh keteguhan.
Menurut Mgr. Domi, mendiang Mgr Petrus Turang adalah seorang pemimpin yang lugas dan tidak suka basa-basi.
Baca juga: Lembaga Keumatan Gereja Protestan melayat Uskup Emeritus KAK Mgr Petrus Turang Pr
Ia mengenang gaya komunikasi khas almarhum yang sering menyapa seseorang dengan sebutan "you", panggilan yang jika terdengar dari beliau, menandakan hal serius dan penting yang harus diperhatikan.
"Sering kali, dalam pertemuan dengan tokoh pemerintah atau kalangan gereja, beliau langsung menunjuk dan menyampaikan pendapatnya secara jujur dan tanpa kompromi," kenang Mgr. Domi.
Meski demikian, di balik ketegasan itu, almarhum dikenal sangat peduli dan tidak pernah ragu mengulurkan tangan untuk membantu siapa pun yang membutuhkan.
"Beliau adalah pribadi yang sangat baik hati, bersahabat, dan tahu memberi yang terbaik," lanjutnya.
Mgr. Domi juga membagikan sisi humanis almarhum, yang menyukai obrolan ringan seputar kopi, rokok, dan sopi.
"Jika ingin dekat dan ngobrol santai dengan beliau, itu kuncinya," tambahnya sambil tersenyum.
Uskup Domi juga menegaskan kembali bahwa seluruh hidup Mgr. Petrus Turang diabadikan sepenuhnya untuk menghayati imamat dan episkopatnya.
"Dia setia sampai mati," tegasnya.(Rey)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.