Kota Kupang Terkini
Pengamat Ekonomi Sebut Aktivitas Ekonomi Sektor UMKM di Kota Kupang Menurun Saat Lebaran
Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan rantai pasok produk UMKM yang mencakup pisang, umbi-umbian, kacang-kacangan, kelapa, serta sayur-sayuran.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Arus mudik Lebaran 2025 memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Kota Kupang.
Menurut pengamat ekonomi, Dr. Thomas Ola Langoday, meskipun Kota Kupang mayoritas dihuni oleh masyarakat non-Muslim, sektor bisnis, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), justru didominasi oleh pelaku usaha Muslim.
Thomas Ola Langoday menjelaskan, selama bulan Ramadan, terutama ketika bertepatan dengan puasa dan Paskah, para pelaku UMKM Muslim tetap berperan besar dalam menyediakan makanan dan jajanan berbuka puasa.
Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan rantai pasok produk UMKM yang mencakup pisang, umbi-umbian, kacang-kacangan, kelapa, serta sayur-sayuran.
“Kota Kupang dihuni mayoritas non-Muslim. Tetapi bisnis, khususnya UMKM, didominasi mayoritas Muslim. Selama masa puasa, bertepatan dengan puasa Ramadan dan puasa Paskah, pelaku UMKM Muslim tetap mendominasi jajanan dan kuliner untuk berbuka puasa di Kota Kupang. Dampaknya signifikan, rantai pasok produk UMKM laris manis; pisang, umbi-umbian, kacang-kacangan, kelapa baik yang tua maupun muda, sayur-sayuran laris manis,” ungkapnya saat dihubungi reporter Pos Kupang, Kamis (3/4/2025).
Namun, kondisi ini berubah drastis saat memasuki periode mudik Idulfitri. Banyak pelaku usaha Muslim yang memilih untuk pulang kampung, menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi di sektor UMKM.
“Mata rantai ekonomi ini terputus bertepatan dengan mudik Idulfitri 1 Syawal 1446H/2025M. Bisnis UMKM menjadi sepi, jajanan sepi, mata rantai pasokan sepi. Walau arus mudik tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, tetapi istirahat sejenak untuk merayakan hari raya Idul Fitri ikut memberi warna yang suram terhadap perekonomian Kota Kupang,” jelas Thomas Ola Langoday.
Ia menambahkan, agar perekonomian Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berkembang secara berkelanjutan, diperlukan kebijakan yang lebih fokus terhadap pengembangan sektor industri berbasis produk unggulan lokal.
Baca juga: Selama Libur Lebaran Sampah Berserakan di Jalur 40 Kota Kupang
Menurutnya, program One Village One Product (OVOP) dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada sektor UMKM yang bergantung pada siklus perayaan keagamaan.
“Perekonomian Kota Kupang khususnya dan NTT umumnya diprediksi menggeliat jika Gubernur NTT fokus mengembangkan program satu desa satu produk unggulan olahan non-tambang (One Village One Product – OVOP). Kembangkan saja satu institusi ekonomi yang mampu memayungi semuanya. Di tingkat desa, kita butuh entrepreneur dan satu institusi ekonomi atau perusahaan. Di tingkat kabupaten, kita butuh beberapa entrepreneur industri dengan beberapa institusi industri. Dan di tingkat provinsi, kita butuh satu industri besar dengan manajemen yang profesional dan branding terkenal agar NTT tidak hanya mengirim jagung, sapi, pisang, ikan, serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan, tetapi yang dikirim ke luar daerah atau diekspor adalah branding-nya,” jelasnya.
Dengan adanya strategi jangka panjang yang tepat, diharapkan perekonomian Kota Kupang dan NTT dapat tumbuh lebih stabil tanpa terlalu bergantung pada siklus perayaan tertentu.
Pemerintah daerah pun diharapkan bisa mengambil langkah strategis untuk memperkuat sektor industri berbasis produk lokal yang berdaya saing tinggi. (uge)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Perkuat Komitmen dan Kolaborasi, Staf Ahli Menteri Kunjungi Imigrasi Kupang |
![]() |
---|
RSIA Dedari Kupang Launching KB untuk Pria Bersama Dinas P2KB Kota Kupang dan BKKBN |
![]() |
---|
Konfercab GMNI Kupang XV: Jacson Marcus Terpilih Pimpin GMNI Kupang Periode 2025–2027 |
![]() |
---|
Festival Budaya Kelurahan Fatufeto 2025: Merawat Tradisi, Menggerakkan Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Wali Kota Kupang Paparkan Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu dalam Seminar SAINSTEK VII 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.