Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Kamis 3 April 2025, Pulang Karena Kasih Bapa

Sang anak menyatakan pengakuan dosa kepada bapa, ia tak layak lagi disebut anak, ia tak ada bedanya dengan para upahan. Tak layak menikmati surga.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Kamis 3 April 2025, Pulang Karena Kasih Bapa
POS-KUPANG.COM/HO-TANGKAPAN LAYAR
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi April 2025. Pada Kamis 3 April 2025 Renungan Harian Kristen dengan judul, Pulang Karena Kasih Bapa.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 3 April 2025 dengan judul, Pulang Karena Kasih Bapa.

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya,
“Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa.”.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Lukas 15:18-24.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 2 April 2025, Hilang Akibat Terpisah Dari Bapa

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi April 2025.

Tema Bulan April 2025, Damai Kristus di Tengah Keluarga.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Bapa manakah yang tak bahagia, ketika anak terkasih pulang sebagai pribadi sukses di tanah rantau. Pasti bahagai dan bangga.

Sebaliknya akan malu ketika sang anak gagal dan pulang kosong. Dalam dua perumpamaan sebelumnya, domba dan dirham yang hilang dicari hingga ditemukan.

Dalam kisah ini, sang bapa tidak pergi mencari, tetapi anaknya pulang sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 1 April 2025, Allah Mencari Yang Hilang

Bagaimana memahami hal ini?

Pertama, pengalaman hidup ketika masih bersama bapa ternyata merupakan pengalaman tak terlupakan bagi sang anak.

Walaupun terhilang dalam kesenangan duniawi, namun pengalaman bersama bapa tak pernah hilang dari memori sang anak.

Bapa tak perlu mencari anaknya, sebab ia tahu ia selalu ada di dalam ingatan sang anak. Ingatan akan segala kelimpahan kebaikan bukan hanya bagi anak, tetapi bagi semua orang di rumah bapa.

Jika kita memiliki pengalaman berharga bersama Allah Bapa, itulah yang akan menjadi alasan bagi kita untuk selalu kembali kepada-Nya saat kita sadar telah terhilang. 

Kedua, kebaikan bapa menjadi kekuatan utama bagi sang anak hingga ia mampu menyadari betapa beruntungnya hidup bersama bapa.

Lalu untuk apa bertahan dengan hidup tanpa bapa? Untuk apa bertahan dengan gengsi? Bangkit
dan pergi kepada bapa, serta tahu apa yang harus dikatakan kepada bapa.

Sang anak menyatakan pengakuan dosa kepada bapa, ia tak layak lagi disebut anak, ia tak ada bedanya dengan para upahan. Tak layak menikmati surga.

Tetapi bagi sang bapa, anak tetaplah anak. Status anak tidak berubah karena dosa terhadap bapa. Dosa memang memperbudak kita, tetapi di hati Allah Bapa, kita tetaplah anak-Nya dan Ia tetap mengasihi kita.

Ketiga, hati Bapa kepada anak tidak pernah berubah. Inilah yang menjadi sumber pengharapan kita ketika kita terhilang dalam dosa dan kesenangan duniawi.

Hati-Nya melimpah dengan belas kasihan sehingga ketika kita datang kepada-Nya dengan kerendahan hati dan pengakuan, Ia pasti menyambut dan merangkul kita dalam kasih-Nya. Amin!

Pulang adalah kata yang sangat indah.

Pulang menyatakan selalu ada rumah yang terbuka menerima kita.

Pulang adalah bahasa pengharapan. (*)

Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved