Nasional

Korban Gempa Myanmar Mencapai 2.600, BNPB Sebut Bantuan dari Indonesia Dikirim

Korban Gempa Myanmar Mencapai 2600, BNPB Sebut Bantuan dari Indonesia Dikirim.

|
POS-KUPANG.COM/HO
BANTUAN GEMPA MYANMAR - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tiga kanan) menyalami salah satu personel pada upacara pemberangkatan tim INASAR di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/4/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 April 2025, telah menyebabkan lebih dari 2.600 korban jiwa.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan, masih banyak korban yang perlu diselamatkan.

"Akibat yang diderita sungguh luar biasa, per hari ini tercatat yang meninggal sudah di atas 2.600 tetapi yang masih perlu diselamatkan juga masih banyak," kata Suharyanto saat melepas Satgas Kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).

Suharyanto mengungkapkan bahwa situasi di Myanmar saat ini sangat sulit.

Kondisi di sana jelas berbeda dengan Indonesia, karena merupakan wilayah konflik dan saat ini tengah dilanda bencana.

"Karena di sana diinformasikan bahwa komunikasi juga belum berjalan dengan baik, kemudian juga beberapa daerah listriknya masih padam, tentu saja nanti yang mendukung pelaksanaan tugas tim ini juga sangat terbatas," tambah dia.

 

Pengiriman Tim SAR Indonesia

Sebagai bentuk kepedulian terhadap negara yang dilanda bencana, Indonesia mengirimkan Tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar.

Pengiriman tim ini dilakukan atas permintaan Pemerintah Myanmar melalui Kementerian Luar Negeri.

Pengiriman bantuan ini juga telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang telah dilaksanakan satu hari setelah kejadian gempa dan dipimpin Menko PMK.

Tim yang dikirim terdiri dari 73 personel, termasuk perwakilan Kementerian Luar Negeri dan TNI, dengan masa tugas awal selama dua minggu yang dapat diperpanjang jika diperlukan.

 

Bantuan Logistik dan Peralatan

BNPB juga mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan kepada Myanmar merupakan salah satu yang terbesar.

TNI mengerahkan kekuatan dan armada, sementara Kementerian Kesehatan menyiapkan tim kesehatan lengkap dengan dokter spesialis dan obat-obatan.

Pada Senin, 31 Maret 2025, bantuan logistik yang telah dikirimkan meliputi 1.300 pouch biskuit protein, 500 paket makanan siap saji, 100 pakaian, dan 600 selimut.

Selain itu, Kementerian Pertahanan mengirimkan 20 set tenda pengungsi dan 1.000 sarung.

Bantuan lainnya juga terus disalurkan, termasuk peralatan penyelamatan dari Basarnas yang terdiri dari truk, anjing K9, dan genset.

 

Keselamatan Warga Negara Indonesia

Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa atau luka akibat gempa bumi di Myanmar. 

"Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada," tutur dia.

Dengan pengiriman bantuan dan tim SAR, diharapkan dapat meringankan penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak bencana gempa bumi ini. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved