Gempa Dahsyat  Memaksa Oposisi Myanmar Umumkan Gencatan Senjata

POS-KUPANG.COM - Gempa dahsyat yang telah menelan korban jiwa lebih dari 1.700 orang memaksa kelompok oposisi Myanmar yang tergabung dalam Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) mengumumkan gencatan senjata.

Gempa 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tersebut pada Jumat (28/3/2025) merupakan yang terbesar dalam beberapa decade terakhir. 

Gencatan senjata yang dimulai pada 30 Maret itu  berlangsung selama dua pekan.

Tujuan oposi umumkan gencatan senjata  untuk mengizinkan operasi penyelamatan korban gempa. 

Menurut laporan media Myanmar Now, NUG, yang dibentuk oleh anggota legislatif yang tersingkir akibat kudeta militer pada Februari 2021 tersebut, akan mengirimkan personel Gerakan Pembangkangan Sipil untuk membantu operasi penyelamatan di daerah-daerah di bawah kendali junta. 

Gerakan sipil itu beranggotakan pegawai negeri dan individu profesional pro-demokrasi yang menjadi bagian penting dalam perlawanan terhadap rezim militer Myanmar. 

Namun, NUG memberi syarat supaya pihak militer memastikan keselamatan personel tersebut dan tidak melakukan penahanan. 

Junta Myanmar masih belum merespons seruan dari NUG. Gempa 7,7 magnitudo menyebabkan hingga 1.700 orang tewas dan 3.408 orang lainnya terluka, menurut media setempat. 

Otoritas setempat memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat, mengingat puluhan korban di berbagai wilayah masih dinyatakan hilang. 

NUG menyatakan telah mengalokasikan dana hingga 1 juta dolar AS untuk operasi penyelamatan. 

Myanmar yang dulu bernama Burma menghadapi konflik berskala besar sejak kudeta militer pada Februari 2021. 

Militer Myanmar, Tatmadaw, menghadapi perlawanan sengit dari kelompok etnis bersenjata serta kelompok pro-demokrasi, seperti Angkatan Pertahanan Rakyat, sayap militer NUG. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Oposisi Myanmar Umumkan Gencatan Senjata Usai Gempa Besar

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News