Gempa Myanmar

TNI Kerahkan Kapal Rumah Sakit dan Helikopter untuk Misi Kemanusiaan Gempa Myanmar

Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan tim tersebut akan diberangkatkan pada Senin (31/3/2025) pekan depan. 

Editor: Ryan Nong
.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
KAPUSPEN - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025). Kristomei menyebut TNI akan memberangkatkan tim kemanusiaan untuk gempa Myanmar pada Senin (31/3/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan tim untuk misi kemanusiaan bencana gempa bumi Myanmar. Tim kemanusiaan itu juga dikerahkan untuk membantu para korban yang belum ditemukan. 

Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan tim tersebut akan diberangkatkan pada Senin (31/3/2025) pekan depan. 

"Tim advance akan berangkat tanggal 31 Maret ke Myanmar, wilayah yang paling terdampak dan korbannya paling banyak," kata Kristomei dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/3/2025). 

Menurut dia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga sudah menghadiri rapat bersama Menko PMK Pratikno hari ini guna menyiapkan bantuan kemanusiaan yang akan dikirim.

Panglima TNI, kata Kristomei, telah memerintahkan satuan yang akan terlibat dalam misi kemanusiaan ini untuk mengecek dan menyiapkan personel, peralatan dan perlengkapan, serta alutsista yang akan digunakan.

"Betul, hari ini Panglima TNI menghadiri rapat Zoom yang dipimpin oleh Menko PMK," ujar Kristomei.

Adapun TNI akan menyiapkan pasukan hingga kapal rumah sakit serta sejumlah helikopter untuk dikerahkan ke Myanmar. Menurut Kristomei, hal itu disiapkan untuk misi kemanusiaan korban bencana alam gempa bumi di Myanmar.

"Tim SAR, evakuasi medis, tim zeni, kapal rumah sakit KRI Rajiman, 3 pesawat C-130/Hercules, 1 heli Super Puma, dan 3 heli Caracal," lanjut dia.

Diketahui, gempa dangkal berkekuatan magnitudo 7,7 melanda barat laut Kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat (28/3/2025).

Dampak gempa dahsyat itu menghancurkan bangunan, merobohkan jembatan, dan membuat jalan melengkung di seluruh Myanmar, dengan kerusakan besar terlihat di Mandalay, kota terbesar kedua dan rumah bagi lebih dari 1,7 juta orang.

Sebanyak 1.002 orang tewas dan hampir 2.400 lainnya terluka akibat gempa di Myanmar. Hingga kini, tim penyelamat masih terus berusaha untuk mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Sementara itu, gempa yang sama juga berdampak hingga ke Thailand. Di Thailand, ada 10 kematian yang telah dikonfirmasi di Bangkok. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved