Manggarai Barat Terkini
Simak Penjelasan Polisi Soal Warga Labuan Bajo Bakar Motor gegara Kesal Ditilang
Made mengaku polisi menerima keluhan masyarakat terkait konvoi kendaraan saat penjemputan tim Persamba Manggarai Barat
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kasat Lantas Polres Manggarai Barat, AKP I Made Supartha Purnama, menyebut aksi Ninong yang menggeber sepeda motor RX King saat penjemputan tim Persamba Manggarai Barat, mengganggu ketertiban masyarakat.
Made mengaku polisi menerima keluhan masyarakat terkait konvoi kendaraan saat penjemputan tim Persamba Manggarai Barat itu. Pihaknya pun bergerak untuk membubarkan konvoi tersebut.
"Pengendara motor oleh petugas kami disetop karena menggeber motor hingga berkendara zig-zag yang membuat masyarakat maupun pengendara lain resah," kata Made, Kamis (27/3/2025) malam.
"Saat hendak diamankan, pemilik sepeda motor (Ninong) tidak mau menyerahkan kepada petugas. Namun lebih memilih membakar motornya sendiri. Aksi konvoi itu juga tidak mendapatkan izin resmi dari kepolisian," tambahnya.
Made mengungkapkan, Ninong juga tidak menggunakan helm saat berkendara, menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (spektek), dan menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) ilegal.
Motor RX King tersebut, lanjut Made, sebelumnya juga sudah pernah ditertibkan karena menggunakan knalpot tidak sesuai spektek.
Baca juga: Polisi Polres Manggarai Barat Masuk Keluar Pasar Labuan Bajo Tes Takaran MinyaKita
"Kendaraan itu, pernah kita berikan teguran sebanyak dua kali sejak bulan Desember 2024. Petugas juga pernah mendatangi rumah Ninong untuk memberikan imbauan secara door to door. Namun, hal tersebut tidak diindahkan hingga akhirnya sepeda motor itu dibakar," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ninong Agustin (35) warga Sernaru Labua Bajo nekat membakar sepeda motornya RX King di depan polisi, pada Rabu (26/3/2025) malam.
Aksi itu dilakukan Ninong lantaran kesal dengan cara penilangan yang dilakukan seorang anggota Satlantas Polres Manggarai Barat.
Kejadian itu bermula ketika Ninong bersama putranya pulang dari gedung olahraga Labuan Bajo usai mengikuti konvoi penjemputan tim Persamba Manggarai Barat.
Tak jauh dari situ, keduanya dihadang seorang polisi tak berpakaian dinas di gang gelap. Ninong sempat mengira polisi tersebut begal.
"Saya spontan suruh anak saya untuk lari. Awalnya saya berpikir ini begal karena kondisi gelap, saya tidak tahu dia polisi. Setelah saya standar motor dan oknum ini buka jacket dan mengaku bahwa dia Polantas, itu baru saya tahu," jelas Ninong, dihubungi Kamis (27/3/2025).
Baca juga: Propam Polres Manggarai Barat Razia Anggota di Tempat Hiburan Malam
Terjadi perdebatan panjang antara Ninong dan polisi tersebut. Nino menolak motornya dibawa ke Polres Manggarai Barat. Ia menilai cara polisi menilangnya seperti aksi begal.
Tak lama kemudian, menurut Ninong, datang lagi seseorang memakai celana pendek dengan mengenakan masker di wajahnya, dan mengaku sebagai Kasat Lantas Polres Manggarai Barat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.