Breaking News

KKB Papua

Keluarga Rosalia di Flores Timur Desak Polisi dan TNI Tindak Tegas KKB Papua

Kematian guru matematika yang membawa misi mencerdaskan anak bangsa di pedalaman Papua itu amat disayangkan keluarga besarnya di Flores Timur.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
FOTO ROSALIA - Seorang guru berseragam PGRI membawa foto Rosalia Rerek Sogen menuju perkuburan umum di Desa Bantala, Kecamatana Lewolema, Flores Timur, NTT, Rabu (26/3/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Keluarga Rosalia Rerek Sogen mendesak polisi dan TNI menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Serangan KKB terhadap Rosalia Jumat pekan lalu itu dikutuk keluarga besarnya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

"Kami keluarga mengutuk keras, meminta agar Pemerintah, polisi, dan TNI menindak tegas terhadap pelaku KKB yang membunuh saudari kami," ujar Emanuel Suban Sogen, saudara Rosalia Rerek Sogen saat diwawancara di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Rabu, 26 Maret 2025.

Rosalia tewas dengan sejumlah luka sayatan senjata tajam. KKB menghabisi guru 30 tahun itu di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (21/3/ 2025) pekan lalu.

Kematian guru matematika yang membawa misi mencerdaskan anak bangsa di pedalaman Papua itu amat disayangkan keluarga besarnya di Flores Timur.

Orangtuanya, Agustinus Sogen dan Valentina Welin Hewen, terpukul. Keduanya bahkan tak bisa berbicara sejak putrinya menjadi korban. Kerabat dan kenalan terus datang memberikan penguatan. 

Baca juga: Wajah Murung Guru Flores Timur Sambut Jenazah Rosalia Rerek Sogen Korban KKB

"Kami keluarga besar sangat sakit hati, kami mohon kasus ini ditindak seadil-adilnya," ucap Emanuel.

Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, mengatakan kematian Rosalia Sogen sebagai musibah bersama. Dia mengingatkan warga terlebih dahulu mencermati wilayah-wilayah rawan sebelum merantau ke Papua.

"Kita mengingatkan saudara-saudara kita, kalau mau ke Papua sungguh-sungguh melihat keadaan yang ada di sana, peta musibah, potensi kerawanan harus sungguh-sungguh dilihat. Sehingga keputusan merantau dilakukan dengan cermat dan atas pertimbangan," ujar Anton Doni Dihen.

Jenazah Rosalia dimakamkan di perkuburan umum Desa Bantala Rabu pagi. Ibadat digelar secara kenegaraan. Ribuan manusia berjalan kaki sejauh 700 meter dari rumah duka ke perkuburan umum. (cbl)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved