TTU Terkini

Anggaran Penanganan Jalan Longsor di Desa Nibaaf Kabupaten Timor Tengah Utara Sedang Dihitung 

Akibat tanah longsor tersebut, aktivitas mobilisasi warga maupun hasil pertanian terhambat. Kendaraan roda empat tidak dapat melintasi ruas jalan ini.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
JENAZAH - Pose warga Desa Nibaaf, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU saat memikul peti jenazah melintasi desa tersebut. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Octho Nule menyebut tim dari Pemkab sedang melakukan penghitungan terhadap anggaran yang akan dimanfaatkan untuk penanganan jalan longsor di Desa Nibaaf, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, NTT.

Pemkab TTU telah menetapkan status kejadian longsor di Desa Nibaaf sebagai siaga bencana.

"Sedangkan anggaran untuk penanganan jalan longsor di Nibaaf saat ini masih dihitung,"ujarnya, Minggu, 23 Maret 2025.

Ia menuturkan,  jalan longsor yang terjadi di Desa Nibaaf akan dibangun jalan alternatif. Pasalnya, lokasi tersebut rawan longsor.

Penetapan status siaga bencana terhadap bencana longsor di Desa Nibaaf ditetapkan pasca digelar rapat bersama Sekda TTU dan dihadiri oleh instansi seperti Dinas PUPR, Inspektorat, Dinas Lingkungan Hidup, BKAD dan Dinas Sosial.

Baca juga: Akibat Ruas Jalan di Nibaaf Longsor, Sejumlah Desa di Noemuti Timur, Kabupaten TTU NTT Terisolir

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 2 titik ruas jalan di Desa Nibaaf, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda longsor. Longsor ini terjadi sejak pekan lalu.

Akibat tanah longsor tersebut, aktivitas mobilisasi warga maupun hasil pertanian terhambat. Kendaraan roda empat tidak dapat melintasi ruas jalan ini.

Meskipun hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua, namun tidak berjalan mulus. Pada salah satu titik, kendaraan roda dua harus dibantu proses penyeberangannya.

Tidak hanya menyebabkan arus lalulintas dan mobilitas hasil pertanian terhambat, longsor ini juga menyebabkan akses masuk ke Desa Nibaaf dan di desa-desa lain di Kecamatan Noemuti Timur terputus.

Fenomena ini sangat meresahkan masyarakat setempat. Pasalnya, mereka harus terus berupaya mencari penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Saat diwawancarai, seorang warga bernama Dominikus Kosat mengatakan, para pengendara kendaraan roda empat yang tiba di lokasi ini harus turun dan menggunakan kendaraan lain yang menanti di seberang.

Mereka harus menempuh perjalanan kurang lebih 100 meter dengan berjalan kaki sebelum tiba di titik sebelah dan menumpang kendaraan di sana.

Menurutnya, masyarakat setempat mengalami kesulitan yang luar biasa pasca tanah longsor tersebut terjadi. Selain itu, ia menyebut kondisi jalan tersebut tidak pernah diperhatikan dalam kurun waktu yang lama.

Jika tidak segera diperbaiki, kata Dominikus, jalan tersebut berpotensi ambruk lebih parah jika dilanda hujan lebat beberapa waktu mendatang.  Tidak hanya itu, jika tak kunjung diperhatikan maka, jalan ini bisa menyebabkan terjadinya korban jiwa.

Jalan ini merupakan salah satu jalan untuk. Pasalnya ruas jalan itu menghubungkan Kecamatan Noemuti dan Noemuti Timur. 

Warga dari 4 desa yakni Desa Kuaken, Manikin, Nibaaf dan Desa Haekto tidak dapat melintasi ruas jalan itu. Pasalnya, ruas jalan ini dilintasi nyaris jatuh ke dalam kali. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved