Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 20 Maret 2025, “Lazarus Vs Orang Kaya”

Orang kaya hidup dalam kemewahan dan kesenangan, sementara Lazarus, yang miskin dan sakit, terpaksa duduk di depan pintu rumahnya

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
RENUNGAN KATOLIK- Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk Hari Kamis 20 Maret 2025 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 20 Maret 2025 ditulis Bruder Pio Hayon SVD  berjudul, “Lazarus Vs Orang Kaya”.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD. Hari Kamis Prapaskah II merujuk pada Bacaan I : Yer. 17: 5-10, Injil:  Luk. 16: 19-31.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Satu perbedaan mendasar dari kedua tokoh ini adalah si miskin itu memiliki nama Lazarus dan orang kaya itu tidak memilliki nama.

Dari perspektif kepemilikan nama atau tidak sudah menunjukkan akan perbedaan karakteristik dari tipe kedua tokoh ini. 

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Hari ini kita mendengar dari kitab nabi Yeremia dan Injil Lukas. Dalam Yeremia 17:5-10, kita mendengar peringatan tentang mengandalkan manusia dan segala sesuatu yang bersifat duniawi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 Maret 2025, Apa yang Kita Tanam Akan Kita Tuai 

Yeremia menegaskan bahwa “terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,” dan sebaliknya, “diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.” Ini adalah pengingat bahwa kepercayaan kita seharusnya hanya kepada Tuhan, yang mengetahui hati dan pikiran kita.

Ketika kita menempatkan harapan kita pada hal-hal yang sementara, kita akan mengalami kekecewaan. Di sisi lain, dalam injil Lukas 16:19-31, kita diperkenalkan pada kisah Lazarus dan orang kaya.

Orang kaya hidup dalam kemewahan dan kesenangan, sementara Lazarus, yang miskin dan sakit, terpaksa duduk di depan pintu rumahnya.

Meskipun kedua karakter ini memiliki nasib yang sangat berbeda di dunia, setelah kematian, situasi mereka terbalik. Lazarus menerima penghiburan di pangkuan Abraham, sementara orang kaya mengalami penderitaan.

Kisah ini menunjukkan konsekuensi dari pilihan hidup yang kita buat. Orang kaya tidak hanya mengabaikan Lazarus, tetapi juga tidak memperhatikan tanggung jawabnya sebagai sesama manusia.

Ketidakpedulian dan kesombongan mengakibatkan jarak yang besar antara mereka, yang berlanjut bahkan setelah kematian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 Maret 2025, "Menjadi Orang yang Setia Iman"

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved