KKB Papua
Warga Tuban dan Bojonegoro Rakit Senjata untuk KKB Papua, Ini Kronologinya
Warga yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro itu masuk jaringan Yuni Enumbi, seorang pecatan TNI yang lebih dahuku ditangkap aparat keamanan di Papua.
POS-KUPANG.COM, SURABAYA - Tiga warga Jawa Timur terlibat dalam jaringan penyedia senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua.
Warga yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro itu masuk jaringan Yuni Enumbi, seorang pecatan TNI yang lebih dahuku ditangkap aparat keamanan di Papua.
Bagaimana awal mula warga Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur terlibat dalam sindikat penyelundupan senjata?
Sebuah rumah di Perumahan Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, baru-baru ini menjadi sorotan setelah digerebek oleh Satgas Khusus Mabes Polri.
Rumah yang sebelumnya dikenal sebagai bengkel las ini ternyata menjadi lokasi pembuatan senjata api ilegal yang dipasok untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu, 8 Maret 2025, mengungkapkan bahwa rumah tersebut menyembunyikan aktivitas perakitan senjata yang dilakukan oleh tiga pria asal Jawa Timur—Teguh Wiyono, Mukhamad Kamaludin, dan Pujiono.
Setelah penggerebekan, suasana di kawasan Perumahan Kalianyar yang berada di barat Pasar Kalianyar ini tampak lengang dengan garis polisi yang membatasi area tersebut.
Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti berupa dua senapan laras panjang, tiga pucuk senjata laras pendek, dan hampir seribu butir amunisi buatan PT Pindad.
Selain itu, sejumlah alat perakitan seperti mesin bubut dan peralatan las juga diamankan. Rumah tersebut, yang selama ini tampak seperti bengkel las biasa, ternyata menjadi lokasi produksi senjata api yang dikirim untuk mendukung kegiatan KKB Papua.
Tiga pelaku utama yang terlibat dalam perakitan senjata ilegal ini berasal dari wilayah Jawa Timur, masing-masing memiliki peran penting dalam proses produksi senjata yang digunakan oleh KKB Papua.
Teguh Wiyono (Warga Bojonegoro) - Pemasok dan Distributor Senjata Api
Teguh Wiyono, warga Bojonegoro, berperan sebagai pemasok dan distributor senjata api.
Ia bertanggung jawab untuk memastikan senjata yang dirakit sampai ke tangan kelompok KKB di Papua.
Teguh menjadi penghubung antara perakitan senjata dan jaringan teroris yang ada di Papua.
Meskipun ia dikenal sebagai sosok yang tertutup, Teguh memiliki akses ke berbagai sumber bahan dan peralatan penting yang diperlukan dalam pembuatan senjata.
Mukhamad Kamaludin (Warga Sukosewu, Bojonegoro) - Operator Mesin Perakitan Senjata Api
Mukhamad Kamaludin, yang berasal dari Sukosewu, Bojonegoro, berperan sebagai operator mesin perakitan.
Sebagai operator, Kamaludin bertugas untuk mengoperasikan mesin bubut dan alat lainnya untuk memproduksi komponen-komponen penting dari senjata api, seperti laras dan mekanisme tembak.
Meskipun awalnya hanya tertarik pada senjata angin, Kamaludin mengembangkan keterampilannya dan beralih ke perakitan senjata api berstandar militer.
Pujiono (Warga Jatirogo, Tuban) - Pembuat Popor Senjata
Pujiono, warga Jatirogo, Tuban, bertanggung jawab untuk pembuatan popor senjata.
Popor adalah komponen penting dalam senjata api yang harus dirancang dengan ketelitian tinggi untuk menjamin fungsionalitas dan ketahanan senjata.
Pujiono, yang juga otodidak, memanfaatkan pengetahuannya tentang senjata angin untuk mengembangkan keterampilan dalam pembuatan bagian fisik senjata api.
Ketiga pelaku ini, meskipun tidak memiliki pelatihan formal, berhasil merakit senjata api berstandar militer—seperti jenis SS 1 dan sniper—yang kemudian disuplai ke KKB Papua.
Mereka memulai aktivitas ini dari hobi bongkar pasang senjata angin dan berhasil mengembangkan keahlian merakit senjata api.
Menurut Kombes Farman, Dirreskrimum Polda Jatim, perakitan senjata ini dilakukan secara sangat tersembunyi dan terorganisir.
“Mereka memulai dari suka bongkar pasang senjata angin, lalu berkembang menjadi pembuatan senjata api,” kata Kombes Farman.
Amunisi yang disuplai ke KKB Papua berasal dari pabrik yang saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Polda Jatim. Identitas pihak yang menyediakan amunisi ini masih dalam pencarian. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.