NTT Terkini
Tangani Rabies, Jaan Domestic Luncurkan Program United Against Rabies, Together for Animal Welfare
Ia menegaskan bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Sementara itu, Gubernur NTT yang diwakili oleh Flori Rita Wuisan menegaskan bahwa sejak rabies masuk ke NTT pada 1997, sudah ratusan orang menjadi korban gigitan anjing rabies.
Ia mengungkapkan bahwa pada 2023, tercatat 35 orang meninggal akibat rabies, dan angka ini meningkat menjadi 46 orang pada 2024.
"Oleh karena itu, upaya penanggulangan rabies tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi harus melibatkan kerja sama lintas sektor untuk mengubah pola pikir masyarakat," jelasnya.
Pemerintah Provinsi NTT juga telah mengeluarkan sejumlah regulasi terkait penanganan rabies di Pulau Flores dan Pulau Timor.
Ia berharap program yang diinisiasi oleh Yayasan Jaan Domestic dan Humane World for Animals dapat mendukung upaya pemerintah dalam menangani masalah ini.
"Kita harus memiliki target jelas dalam menangani rabies. Ini membutuhkan kerja keras dan kerja sama yang erat dari semua pihak," tegasnya.
Acara ini ditandai dengan penandatanganan MoU bersama dari pihak Jaan Domestic, perwakilan kementerian pertanian, Yayasan Natha Satwa Nusantara, perwakilan Undana, Pemprov NTT sebagai bentuk komitmen bersama dalam memberantas rabies dan meningkatkan kesejahteraan hewan di NTT. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.