NTT Terkini

Menkes RI Budi Gunadi Minta Kepala Daerah di NTT Percepat Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin minta Kepala Daerah di NTT Percepat Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.TANGKAP LAYAR
CEK KESEHATAN GRATIS - Tangkap layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan pengarahan bagi para Kepala Daerah di NTT. Sabtu (15/3/2025) di Kantor Gubernur NTT.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta para Kepala Daerah di NTT agar membantu Percepatan Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis. 

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program ini menjadi sejarah di Indonesia. Sebab menjadi pertama dan paling banyak sasaran. Mirip dengan program imunisasi saat covid-19. Cek kesehatan gratis menyasar semua masyarakat Indonesia. 

"Pesan saya untuk para Bupati. Pak Prabowo itu ratingnya tinggi di Kompas 80 persen. Nomor satu masyarakat apresiasi program cek kesehatan gratis," kata Budi, Sabtu (15/3/2025) saat pengarahan di Rapat Koordinasi bersama Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma serta para Kepala Daerah di NTT

Rating Presiden Prabowo itu juga mayoritas didukung oleh sektor kesehatan. Selain cek kesehatan gratis, ada juga program pembangunan rumah sakit di daerah tertinggal hingga beberapa item lainnya. 

Baca juga: Program Jaga Guru, Kejati NTT Minta Guru Fokus pada Tugas Utamanya dan Tidak Takut Dikriminalisasi

Sehingga, kepuasan publik itu harus dijaga bahkan ditingkatkan. Budi mengingatkan Kepala Daerah agar memperhatikan serius sektor kesehatan. 

"Bapa ibu harus hati-hati. Kalau tidak urus kesehatan, belum tentu kepilih di lima tahun lagi. Para Kepala Dinas Kesehatan, Bapeda agar urus program ini," katanya. 

Program ini, kata dia, diperuntukkan pada saat perayaan ulang tahun untuk bayi, balita dan dewasa. Sementara bagian lainnya ada di sekolah yang dikhususkan bagi siswa SD, SMP dan SMA/SMK.

Pembagian itu karena mengingat logistik yang cukup terbatas. Tes kesehatan itu, terbagi pada beberapa bagian screening dari 6 untuk bayi, 8 untuk balita, 19 lansia dan dewasa, 11 untuk SD, SMP 13 dan SMA 12 tes. 

"Yang baru screening kesehatan jiwa. Penyakit jiwa itu banyak," kata Budi. 

Secara nasional, per Jumat (14/3/2025) sudah ada 6 ratus ribu masyarakat yang menggunakan layanan cek kesehatan gratis. Sebarannya ada di 38 Provinsi di Indonesia di 9.200 titik. 

Dia mengeklaim, program ini terbilang cukup cepat karena infrastruktur dan sumber daya yang sudah terbangun. Berbeda dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum siap dengan baik. 

Baca juga: NTT Bakal Terima Alkes untuk Tangani 4 Penyakit Katastropik 

Begitu juga dari sisi pendanaan yang tidak membuat Kepala Daerah kewalahan. Program cek kesehatan gratis sudah dialokasikan. Targetnya, setiap tahun akan menyasar lebih dari 100 juta penduduk Indonesia dengan rata-rata per hari 55 ribu masyarakat diperiksa. 

"NTT termasuk bagus. Yang kita minta adalah puskesmas bisa menjalankan ini," kata Budi. 

Provinsi NTT, kata dia, belum semua puskesmas menjalankan program tersebut. Meski semua Kabupaten/Kota telah melaksanakan program tersebut. NTT berada di rapor kuning dalam pelaksanaan program itu. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved