Berita Internasional Terkini

Kelompok Separatis Bajak Kereta Api dan Tembak Mati 27 Tentara Pakistan

Pejabat itu tidak menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas, tetapi sebelumnya petugas kereta api dan paramedis mengatakan bahwa masinis.

|
Editor: Dion DB Putra
WARTAKOTA
ILUSTRASI - Kelompok separatis membajak kereta api dan menembak mati sebanyak 27 tentara Pakistan, Rabu (12/3/2025).  

POS-KUPANG.COM- Kelompok separatis membajak kereta api dan menembak mati sebanyak 27 tentara Pakistan, Rabu (12/3/2025). 

Para teroris juga  menyandera 346 orang. Demikian keterangan pejabat militer Pakistan kepada wartawan AFP.

Dikatakannya, penyanderaan kereta api terjadi selama 30 jam, dan 27 tentara yang bernasib malang itu tidak sedang berdinas.

Misi penyelamatan dilakukan sejak Selasa (11/3/2025) sore, setelah kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengebom rel di Balochistan, mengakibatkan kereta api yang mengangkut 450 orang terjebak di terowongan. 

"Sebanyak 346 sandera dibebaskan dan lebih dari 30 teroris tewas selama operasi tersebut," kata pejabat militerkepada AFP dengan syarat anonim karena tidak berwenang berbicara kepada media. 

Ia melanjutkan, ke-27 tentara yang tertembak itu sedang bepergian dengan kereta api sebagai penumpang. 

Seorang tentara yang sedang bertugas tewas dalam operasi penyelamatan. 

Pejabat itu tidak menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas, tetapi sebelumnya petugas kereta api dan paramedis mengatakan bahwa masinis dan satu polisi tewas. 

Serangan itu diklaim dilakukan oleh BLA, yang merilis video ledakan di rel kereta, disusul munculnya puluhan anggota mereka dari tempat persembunyian di gunung. 

Kelompok separatis kerap menuduh orang luar menjarah sumber daya alam di Balochistan. 

Serangan separatis di wilayah yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran itu meningkat beberapa tahun terakhir, mayoritas menargetkan pasukan keamanan dan kelompok etnis dari luar provinsi. 

BLA setelah mengeklaim serangan tersebut menuntut pertukaran tahanan dengan pasukan keamanan pemerintah. 

Penumpang yang melarikan diri atau dibebaskan BLA menceritakan, terjadi kepanikan di dalam kereta saat orang-orang bersenjata masuk, memeriksa kartu identitas, dan menembak tentara, tetapi membebaskan beberapa keluarga. 

"Mereka meminta kami keluar dari kereta satu per satu. Mereka memisahkan wanita dan meminta mereka pergi. Mereka juga membiarkan orang-orang tua," kata Muhammad Naveed, yang berhasil melarikan diri. 

"Mereka meminta kami keluar, bilang kami tidak akan disakiti. Ketika sekitar 185 orang keluar, mereka memilih orang-orang dan menembaki mereka." 

Sumber: Kompas.com

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved