Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Maret 2025, Bercermin pada Ratu dari Selatan dan Orang-orang Niniwe

setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

|
Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-PASTOR JHON LEWAR SVD
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Pastor John Lewar, SVD Renungan Harian Katolik Rabu (12/3/2025), Bercermin pada Ratu dari Selatan dan Orang-orang Niniwe 

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 12 Maret 2025, Bercermin pada Ratu dari Selatan
dan Orang-orang Niniwe

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Hari biasa Pekan I Prapaskah
Lectio: Yunus 3:1-10; Mazmur 51:3-4,12-13,18-19;
Lukas 11:29-32

Meditatio:
Tidak ada salahnya kalau kita bercermin pada orang lain. Kita belajar dari orang lain, dengan harapan kita bisa berubah dan bertambah menjadi hidup lebih baik dan lebih berkenan kepada Allah. Mau belajar dari orang
lain adalah salah satu bentuk kerendahan hati yang sehat. Hari ini kita bercermin pada ratu dari Selatan dan pada orang-orang Niniwe.

Pertama, bercermin pada ratu dari Selatan. Dia, yang juga disebut ratu dari Syeba ini mencari Raja Salomo untuk mendengarkan hikmatnya. Setelah berjumpa dengan sang raja di kerajaannya, dikisahkan demikian:
Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, makanan di mejanya, cara duduk pegawaipegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu. Dan ia berkata kepada raja, Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar.

Berbahagialah para istrimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu! Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selamalamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran (1Raj 10:4-9). Ratu ini begitu terbuka hatinya akan hikmat Salomo; itulah sebabnya dia mau datang menjumpainya dan mendengarkan langsung hikmatnya. Keterbukaan hati inilah yang perlu dicontoh.

Kedua, kita bercermin pada orang-orang Niniwe yang berbondongbondong mendatangi Yunus untuk mendengarkan khotbahnya, sebagaimana dapat kita baca atau dengar dalam Kitab Yunus (3:1-10). Mereka ini juga memiliki keterbukaan hati untuk mendengarkan dan menerima Yunus serta melakukan apa yang dimintanya, yakni bertobat, berbalik dari perlilaku mereka yang jahat. Maka, ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapelata yang telah dirancangkannya terhadap mereka dan Ia pun tidak jadi melakukannya (Yunus 3: 10).

Intinya, pertobatan itu menyelamatkan. Tapi masalahnya, keterbukaan hati seperti ratu dari Selatan dan orang-orang Niniwe tersebut justru tidak dimiliki oleh orang-orang Yahudi, para pendengar Yesus waktu itu.
Mereka tidak mau percaya. Mereka tidak mau membuka hati. Mereka tidak mau membuka pikiran, tidak mau mengerti. Bahkan mereka malah a priori menolak Pribadi Yesus dan karya-Nya yang menyelamatkan.

Padahal, yang ada di depan mereka, yang ada di tengah-tengah mereka lebih hebat dari Salomo, juga lebih hebat dari Yunus. Yesus sendiri menegaskan, Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang
ada di sini lebih daripada Yunus! (Luk 11:31-32).

Masa Prapaskah adalah masa yang tepat untuk berubah. Kita memeriksa diri, mengakui dosa kita mulai dari hal-hal kecil dan berbalik kepada Tuhan dengan hati tulus. Kita percaya bahwa Allah senantiasa hadir dalam diri orang-orang di sekitar kita terutama yang membutuhkan.

Missio:
Kita menanggapi panggilan Tuhan dengan pertobatan sejati dan membuka hati untuk rahmat-Nya yang menyelamatkan. Kita bercermin pada Ratu dari Selatan dan Orang-orang Niniwe

Doa:
Ya Allah, bantulah aku untuk semakin peka melihat tanda-tanda kehadiran-Mu dalam hidupku, sehinga aku memperoleh pengampunan dan keselamatan. Amin

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu, Pekan I Prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved