Kota Kupang Terkini

Mengubah Sampah Menjadi Uang Melalui Bank Sampah Stasasi

Lidia mengisahkan perjalanannya secara pribadi saat mengelola sampah baik di rumah maupun di gereja merupakan bentuk dari pengabdiannya

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIA SELFIANI BAKI WUKAK
Lidia Br Taringan, SKM.,M.Si (Sekertaris Prodi Sanitasi) dan Oktofianus Sila , SKM., M.Sc. ( Ketua Prodi Sanitasi) beserta mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam Bank Sampah Stasasi, Senin 10 Maret 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG, COM, Maria Selfiani Baki Wukak

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Program Studi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang yang terletak di Kampus A Jalan Piet A Tallo, Liliba, Kota Kupang memiliki Bank Sampah Stasasi (Stasiun Sampah Sanitasi). 

Bank Sampah Stasasi ini sudah dikelola sejak  2023 namun soft openingnya baru digelar 2 minggu ini. Bank Sampah Stasasi ini sudah menghasilkan 300 kg sampah yang terkumpul dari 22 anggota yang ada.

Terbentuknya Bank Sampah Stasasi ini tidak lepas dari peran Lidia Br Tarigan, SKM., M.Si. Ia sudah aktif melakukan penelitian tentang sampah sejak tahun 2013. Bahkan ia pernah membuat sebuah buku berjudul "Pengelolaan Sampah Kreatif.

 “Awal terbentuk Bank Sampah Stasasi ini berawal dari ide-ide personal dan dari saya sendiri sudah ada karena saya pernah melakukan penelitian tentang sampah dari tahun 2013,” ujar Lidia saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin (10/3/2025).

Lidia mengisahkan perjalanannya secara pribadi saat mengelola sampah baik di rumah maupun di gereja merupakan bentuk dari pengabdiannya kepada masyarakat.

Sekertaris Jurusan Prodi Sanitasi ini juga mengatakan, dirinya sempat mendapat ajakan dari PLAN International untuk membangun komunitas pengelolaan sampah di empat kelurahan di Kota Kupang pada tahun 2023 lalu.

Lidia mengatakan saat tahun kemarin terlibat dengan PLAN International, ia mencari empat orang mahasiswa yang bisa bekerja sama dengannya.

Empat mahasiswa ini merupakan anak didik pendamping akademiknya berdasarkan kapasitas dan penglihatannya akan kemampuan mahasiswa itu sendiri.

Cikal bakal dari Bank Sampah Stasasi ini berawal saat ia melakukan kegiatan di Kelurahan Oebufu bersama Bank Sampah Mutiara Timor dan mereka diajak memungut sampah.

Setelah terkumpul diceritakan mengenai sampah yang bisa dikelola dan menghasilkan uang dan ada yang tidak. 

Selama 10 menit berkeliling, Lidia dan anak didiknya mendapatkan 28 kg sampah dan sampah tersebut bisa menghasilkan uang. Hal ini yang membuat Linda tergerak untuk melakukan kegiatan yang sama di lingkungan akademisnya. 

Aktivitas bank sampah ini awalnya dilakukan oleh Lidia dan anak didiknya yang membawa sampah yang mereka miliki dari kediaman masing-masing dan dilakukan pemilihan dan pengelolahan sampah yang dilakukan setiap hari Jumat.  

Seiring berjalannya waktu, Lidia merasa perlu mendapatkan dukungan dari pihak akademis dikarena semua aktivitas Bank Sampah Stasasi ini berada dalam lingkungan kampus. 

Dua minggu lalu saat bertemu Direktur Poltekkes Kemenkes, Irfan  SKM., M. Kes., Lidia dan para mahasiswa yang merupakan pengurus Bank Sampah Stasasi mendapat dukungan dari pimpinan dan akan melakukan launching secara resmi saat dies natalis yang diadakan bulan April mendatang. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved