Breaking News

KKB Papua

Pengakuan Mantan TNI Yuni Enumbi yang Beli Senjata Rp 1,3 Miliar untuk KKB Papua

Yuni Enumbi ditangkap tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polda Papua pada Kamis, 6 Maret 2025.

Editor: Ryan Nong
Tangkapan Layar Kompas TV via Tribunnews
PEMASOK SENJATA KKB - Seorang pecatan TNI, Yuni Enumbi (29), ditangkap di Keerom, Papua, pada Kamis (6/3/2025), saat hendak menyelundupkan senjata untuk KKB di Puncak Jaya. Yuni ditangkap bersama dua orang lainnya, yakni sopir dan helper. 

POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Yuni Enumbi (29) mengaku membeli senjata dari luar Papua seharga Rp1,3 miliar dengan tujuan untuk diserahkan kepada KKB Papua.

Yuni Enumbi ditangkap tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polda Papua pada Kamis, 6 Maret 2025.

Mantan anggota TNI itu ditangkap bersama dua orang lainnya, Yudhi Kalado, sopir, dan Matius Payokwa, helper.

Mereka ditangkap karena menyelundupkan senjata produksi Pindad untuk disuplai kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya.

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa penangkapan ini adalah hasil kerja keras tim yang berhasil menggagalkan penyelundupan senjata dan amunisi.

"Alhamdulillah, berkat kerja keras tim kami berhasil menggagalkan penyelundupan berbagai jenis senjata dan amunisi yang rencananya akan disuplai kepada KKB di Puncak Jaya," ujarnya dikutip dari Tribunnews, Senin (10/3/2025).

Berbeda dari Yuni, Yudhi dan Matius mengaku tidak mengetahui isi muatan yang mereka bawa.

Penyidikan Lanjutan

Adapun Brigjen Faizal menegaskan pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait penyelundupan senjata ini.

"Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata ini dan siapa saja yang terlibat," katanya.

Yuni Enumbi sebelumnya merupakan anggota TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat dengan pangkat Pradana.

Yudhi Kalado berasal dari Manado, sedangkan Matius Payokwa beralamat di Jayapura.

Kronologi Penangkapan

Kapolda Papua, Irjen Patrige R. Renwarin, menjelaskan bahwa penangkapan ini berawal dari informasi mengenai pergerakan senjata ilegal yang akan dikirimkan ke Puncak Jaya.

Tim kepolisian melakukan pemantauan dan penyidikan di beberapa titik di Jayapura dan Keerom sejak 1 Maret 2025.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved