Konflik Israel Palestina

Kelompok Hamas Tuntut Israel Penuhi Perjanjian untuk Gencatan Senjata Gaza Tahap Kedua

Saat ini, para pejabat Hamas kini telah berada di Kairo, Mesir untuk perundingan gencatan senjata Gaza tahap kedua itu. 

Editor: Ryan Nong
ANTARA
PERTUKARAN SANDERA - Ilustrasi pertukaran sandera antara Israel dan Hamas di Gaza. 

POS-KUPANG.COM, KAIRO -  Delegasi Hamas akan menuntut agar Israel melaksanakan perjanjian untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata kembali.

Saat ini, para pejabat Hamas kini telah berada di Kairo, Mesir untuk perundingan gencatan senjata Gaza tahap kedua itu. 

Perundingan itu dilakukan untuk memajukan upaya gencatan senjata yang telah rapuh. 

"Delegasi tersebut akan bertemu dengan pejabat Mesir pada Sabtu untuk membahas perkembangan terbaru," ujar seorang pejabat Hamas dikutip dari Kompas.com yang melansir AFP. 

"Kami akan menilai kemajuan dalam penerapan perjanjian gencatan senjata dan membahas masalah yang terkait dengan peluncuran tahap kedua dari kesepakatan tersebut," imbuh dia.

Negosiasi untuk tahap kedua, dan membuka penyeberangan perbatasan guna memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza

"Kelompok Hamas Palestina mengupayakan perjanjian komprehensif yang memastikan gencatan senjata permanen dan lengkap," kata pejabat lainnya.

Ia mengatakan, tuntutan Hamas untuk tahap kedua tersebut meliputi penarikan penuh Israel dari Gaza, diakhirinya blokade, rekonstruksi wilayah tersebut. Serta mendapat dukungan finansial berdasarkan keputusan pertemuan puncak Arab minggu ini di Kairo.

Ia juga mengatakan, Hamas siap untuk menegosiasikan pertukaran tahanan untuk membebaskan semua sandera Israel termasuk mereka yang berkewarganegaraan Amerika.

Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan warga Gaza pada Rabu bahwa mereka akan "mati" jika semua sandera yang tersisa di wilayah itu tidak dibebaskan sekarang, bukan nanti.

Komentarnya muncul setelah pemerintahannya mengonfirmasi bahwa pejabat AS telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas, dengan fokus pada sandera Amerika yang ditahan di Gaza.

Lima warga Amerika diyakini termasuk di antara para sandera yang tersisa. Empat telah dipastikan tewas dan satu, Edan Alexander, diyakini masih hidup.

Fase pertama gencatan senjata berakhir akhir pekan lalu, setelah enam minggu relatif tenang yang mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina. Sementara Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, Hamas bersikeras pada transisi ke fase kedua kesepakatan, yang seharusnya mengarah pada akhir perang secara permanen.

Dari 251 sandera yang disandera oleh anggota kelompok bersenjata Palestina selama serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memulai perang, 58 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved