NTT Terkini
Hotel Sasando Hadapi Tunggakan Pajak Rp 517 Juta, Manajemen Baru Berupaya Bangkit
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kupang juga telah memasang stiker peringatan atas tunggakan tersebut.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paulinus Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Manajer Marketing Hotel Sasando, John Tenggas mengungkapkan bahwa Hotel Sasando menghadapi tantangan besar terkait tunggakan pajak sebesar Rp 517 juta.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kupang juga telah memasang stiker peringatan atas tunggakan tersebut.
Meski demikian, ia optimis dengan kepemimpinan Direktur Utama Jhon Liem yang berupaya membangkitkan hotel dari keterpurukannya.
Direktur Utama Hotel Sasando, Jhon Liem berjanji menyelesaikan utang pajak ini.
Saat ditemui POS-KUPANG pada Jumat (7/3/2025), ia menyatakan komitmennya untuk melunasi kewajiban pajak.
“Kami pastikan akan menyelesaikan tunggakan pajak,” katanya.
Baca juga: Hotel Sasando Terbelit Utang Pajak hingga Ratusan Juta, Manajemen Baru Berjanji Selesaikan Kewajiban
Hotel Sasando resmi diambil alih oleh Pemerintah Daerah (Pemda) NTT pada 2019 setelah sebelumnya dikelola oleh Fajar Makassar, yang dinilai Pemda tidak memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sejak itu, hotel menghadapi tantangan dampak pandemi Covid-19 yang menurunkan okupansi dan dampak kerusakan akibat badai Seroja.
Tahun 2021 hingga 2023, manajemen hotel tidak membayar pajak. Baru pada 2024, langkah pembayaran mulai dilakukan.
“Ketika diambil alih tidak ada pembayaran sejak 2021, 2022 dan 2023. Tahun 2024 baru kita melakukan langkah-langkah untuk pembayaran. Di antaranya pajak bumi dan bangunan. Rp 517 juta ini pajak pendapatan,” jelas Jhon Liem.
Selain pajak, hotel juga memiliki berbagai tunggakan keuangan lainnya, seperti tunggakan gaji karyawan sebesar Rp 600 juta selama 7 bulan, tunggakan kontrak kerja sama dengan Pemda senilai Rp 750 juta, tunggakan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 223 juta dengan total utang perusahaan mencapai Rp 4,6 miliar, termasuk tunjangan hari raya (THR) tahun 2023.
Kurangnya perawatan oleh manajemen lama menyebabkan sebagian besar kamar hotel juga tidak layak huni. Saat ini, hanya enam kamar yang bisa digunakan.
Sejak diangkat sebagai Direktur Utama pada 27 September 2024, Jhon Liem bersama manajemen baru melakukan langkah-langkah strategis, termasuk perbaikan hotel dan meniadakan service cash sebagai langkah efisiensi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Karyawan Hotel Sasando Kupang Gelar Demo, Tuntut Pengelola Lunasi Gaji
“Selama manajemen lama juga tidak melakukan maintenance hotel. Setelah melakukan internal meeting, manajemen kami mengambil langkah maintenance karena banyak kamar yang rusak ringan, sedang dan rusak berat. Yang layak huni hanya 6 kamar,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.