Kota Kupang Terkini

Pedagang Asongan di dalam Terminal Pelabuhan Tenau Ganggu Pengelola Lapak Food Court

Pengelola Lapak merasa kebijakan yang tidak tegas terhadap pedagang asongan ini mengurangi kesempatan mereka untuk memperoleh keuntungan yang layak

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN
LAPAK FOOD COURT- Suasana lengang tanpa pengunjung di lapak food court yang terletak di area Pelabuhan Tenau, Kota Kupang, Kamis (27/2/2025)     

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan

POS-KUPANG.COM, KUPANG– Pengelola lapak yang berjualan di food court Pelabuhan Tenau Kupang mengeluhkan keberadaan pedagang asongan yang menjual dagangan mereka langsung di dalam terminal.

Menurut mereka, hal ini telah mengganggu kelancaran usaha dan menurunkan daya tarik pengunjung untuk berbelanja di food court.

Seorang pengelola lapak berinisial OS, mengatakan bahwa keberadaan pedagang asongan di dalam terminial menjadi penyebab kurangnya omset yang mereka dapat dan menjadikan area food court yang telah disediakan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk pedagang resmi menjadi kurang ramai.

"Pengunjung lebih memilih membeli dari pedagang asongan yang berjalan-jalan di terminal, daripada menuju food court yang sudah kami kelola dengan baik," ucapnya saat di temui Kamis (27/2/2025).

Pengelola Lapak merasa kebijakan yang tidak tegas terhadap pedagang asongan ini mengurangi kesempatan mereka untuk memperoleh keuntungan yang layak.

"Dulu kami bisa dapat Rp 200.000 sampai Rp 300.000 per hari, namun sekarang pendapatan kami rata-rata cuma Rp 50.000," ujar OS.

Baca juga: Pedagang  Keluhkan Surat Edaran Standardisasi Pelabuhan Tenau yang Tidak Sesuai  Realita

Pengelola lapak itu meminta langkah tegas dari PT. Pelindo untuk segera menertibkan pedagang asongan yang masih nakal berjualan di dalam terminal.

"Kami semua cari makan tapi kami bayar sewa, beda dengan pedagang asongan yang bisa berjualan tanpa mengeluarkan biaya apapun," keluhnya.

Ia mengungkapkan kalau biaya sewa di food court itu sebesar Rp 1.300.000 sudah termasuk biaya air dan listrik. Hal itu membuat penyewa Lapak resmi merasa dirugikan.

Pedagang asongan yang biasa menjual makanan ringan, minuman, dan berbagai barang kebutuhan lainnya, dinilai membuat pengunjung merasa lebih mudah membeli tanpa harus menuju area food court.  

Hal ini turut berdampak pada pendapatan pengelola lapak di food court yang mengalami penurunan.

Namun, perspektif pedagang asongan berbeda. Seorang pedagang asongan, Siti Rohani, menyatakan bahwa mereka berjualan di dalam terminal karena lebih mudah menjangkau pengunjung yang tidak ingin pergi ke food court.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Ciduk Calo Penumpang Kapal di Pelabuhan Tenau Kupang NTT

 "Kami juga mencari nafkah untuk keluarga. Kami jualan di sini karena banyak pengunjung yang lebih suka membeli barang atau makanan kecil langsung di terminal," ujarnya.

Siti juga mengungkapkan bahwa berjualan di terminal memberikan mereka fleksibilitas dan kesempatan untuk mendapatkan pembeli yang tidak ingin berhenti di food court.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved