NTT Terkini

Penuhi Swasembada Pangan, Bulog NTT Targetkan Serap 1.832 Ton beras

harus lakukan proses dulu yaitu setelah panen, dijemur, digiling dan ada yang disimpan dulu atau ada yang langsung dijual.

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
KEPALA PERUM BOLOG - Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Himawan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Untuk memenuhi swasembada pangan, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) NTT menargetkan mampu menyerap 1.832 ton beras di NTT.

Hal ini disampaikan Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Himawan saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (25/02/2025).

Diketahui, pemenuhan target penyerapan swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dengan menargetkan 3 juta ton penyerapan untuk seluruh Indonesia.

Himawan mengatakan, pada akhir bulan Januari sampai awal Februari 2025 lalu, Menteri Pertanian mengumpulkan seluruh Pemimpin Wilayah Perum Bulog, Kepala Dinas Pertanian, Perpadi termasuk TNI Angkatan Darat untuk menandatangani menandatangani komitmen penyerapan atau pembelian gabah beras produksi petani dengan totalnya mencapai 3 juta ton.

Baca juga: Lirik Lagu Daerah NTT dari Sabu Raijua, Lagu Rohani  Ruba Deo

“Khusus untuk Provinsi NTT, sesuai dengan yang sudah saya tandatangani kita targetkan sebanyak 1.832 ton dan target itu harus bisa dipenuhi untuk tiga bulan ke depan dari bulan Februari, Maret dan April,” kata Himawan.

Setelah melakukan rapat, kata Himawan, terdapat laporan bahwa di NTT memang tidak lazim dijual gabah tetapi harus lakukan proses dulu yaitu setelah panen, dijemur, digiling dan ada yang disimpan dulu atau ada yang langsung dijual.

“Tugas kami menyerap petani kelompok tani, penggilingan atau siapapun yang menguasai hasil panen. Kalau untuk beras tentu harganya Rp 12 ribu per kilogram dan gabah Rp 6.500 per kilogram dan strategi kami dibantu TNI AD,” ungkap Himawan.

Untuk Manager Pengadaan Bulog, kata Himawan, telah berkeliling juga melihat di mana ada penggilingan. 

“Ini sudah bergerak tapi sampai kemarin dan hari ini, hanya saja di NTT belum banyak panennya karena sebagian besar NTT sawahnya tergantung air hujan yang mulainya di bulan Desember. Itu pun pada bulan Desember belum tanam semua menunggu bulan Januari sehingga Februari ini pembelian kami belum maksimal,” ungkap Himawan.

Lebih lanjut, Himawan mengatakan, hingga saat ini sudah ada realisasi yang sudah terkumpul, yang mana perolehan terbanyak dari Manggarai dengan pembelian 96,75 ton pada hari kemarin dan hari ini ada tambah lagi 10 ton.

“Memang 1.832 itu kita sudah targetkan per bulannya. Untuk Februari ini targetnya 113 ton dan sudah terpenuhi, nanti untuk Maret harapannya 830-an ton karena panennya sudah bertambah. Kemudian April mulai tambah juga 800-an ton, dan dijumlahkan nantinya bisa mencapai 1.832 ton. Di lapangan terus kami jalan di Kanwil, Cabang, Kecamatan dengan Babinsa,” tuturnya.

Dia menambahkan, Bulog terus turun bersama dengan bantuan dari TNI AD mencari kelompok tani di mana ada sawah, penggilingan yang sebagian panennya bisa dibeli untuk memperkuat cadangan pangan pemerintah. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved