Kota Kupang Terkini

Minim TPS di Kelurahan TDM, Kantong Sampah dari Warga Dibiarkan Menumpuk Berhari-hari di Jalan

Pemandangan ini terlihat di pintu masuk Jalan Tuak Daun Merah (TDM) 2A, Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/PAULINUS IRFAN BUDIMAN
SAMPAH BERSERAKAN - Seorang warga melintas di pintu masuk Jalan Tuak Daun Merah 2A dengan pemandangan tumpukan sampah yang terisi di karung. Gambar diabadikan Minggu (23/2/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paulinus Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Warga Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM) Kecamatan Oebobo, Kota Kupang mengeluh terkait minimnya ketersediaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Dampak ikutannya, sampah-sampah yang diisi dalam kantong dan karung dibiarkan menumpuk berhari-hari sehingga menebarkan bau tak sedapn.

Pemandangan ini terlihat di pintu masuk Jalan Tuak Daun Merah (TDM) 2A, Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang pada Minggu (23/2/2025).

Terlihat kantong berwarna merah dan hitam serta karung putih berisi sampah menebar bau busuk yang menyengat. 

Setiap warga yang melintasi jalan ini mengernyitkan wajahnya atau menutup hidung dengan tangannya karena tidak nyaman.

Sampah-sampah yang terisi di karung dari beberapa jenis seperti plastik bekas, sisa makanan, batang pohon, dan botol minuman dari berbagai merek. 

Baca juga: Lurah Nunbaun Sabu Kota Kupang Hadirkan Depo Sampah Harapan, Ini Tujuannya

Plastik dan karung sampah berderet rapi di tembok pembatas jalan dengan Hyperstore, sebuah toko serba ada di Kota Kupang. Padahal, di situ bukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Oliva Teri (60), warga RT 07 Kelurahan TDM mengatakan di wilayahnya memang tidak ada TPS. 

Hal itu menyebabkan perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. Namun, ia tidak membenarkan membuang sampah di sembarang tempat.

Tidak hanya plastik dan sisa makanan, Oliva mengakui ada warga yang membuang bangkai binatang di situ. 

“Saya sudah berusaha untuk menjaga lingkungan, tetapi perilaku warga lain ini sangat susah diatur. TDM memang kekurangan TPS, tidak ada tempat (sampah),” kata Oliva.

Oliva menuturkan, setiap kali rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), warga sering mengeluhkan terkait TPS, tetapi sampai kini belum ada realisasi dari pemerintah setempat.

Baca juga: KLH dan TNI Akan Kolaborasi Bersihkan Sampah di Pantai dan Sungai

Menurut Oliva, di wilayahnya yang terdiri dari 34 kepala keluarga, atau sekitar 400 orang itu harus memiliki minimal satu kontainer sampah dan satu unit mobil pengangkutnya ke TPA.

“Mestinya kita punya satu kontainer sampah atau TPS. Rumah tangga juga harus memilah sampah dan membuang di TPS di sekitar kita bukan di jalan,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved