Prakiraan Cuaca

Puncak Musim Hujan Hingga Maret-April 2025, BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem Saat Mudik Lebaran

Sebut puncak musim hujan hingga Maret-April 2025, BMKG ingatkan waspada cuaca ekstrem saat mudik lebaran

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ILUSTRASI
CUACA EKSTREM SAAT MUDIK LEBARAN - Ilustrasi cuaca ekstrem yang kini tengah melanda wilayah Nusa Tenggara Timur. Puncak Musim Hujan Hingga Maret-April 2025, BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem Saat Mudik Lebaran 

POS-KUPANG.COM - Fenomena La Nina Lemah diprediksi hingga Mei 2025.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem saat mudik lebaran.

Menurut BMKG, Fenomena La Nia Lemah akan berdampak pada kondisi cuaca di Wiayah Indonesia termasuk NTT.

BMKG memprediksi dalam rentang waktu tersebut akan terjadi cuaca ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia.

BMKG mengingatkan cuaca ekstrem akan terjadi pada puncak musim hujan yang diprdiksi jatuh pada bulan Maret hingga April 2025.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Hari Ini, NTT da NTB Hujan Sedang-Lebat, Jakarta dan Jatim Hujan lebat

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan sebagian wilayah indonesia masih mengalami puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi.

Bahkan, beberapa wilayah mengalami intensitas sangat tinggi.

"Masyarakat diimbau agar selalu aktif untuk pantau informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan mudik lebaran," ujar Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu, 22 Februari 2025.

Ia menjelaskan fenomena La Nina lemah diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2025. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah Indonesia, terutama pada Maret-April 2025.

Curah hujan yang diprediksi berada dalam kategori menengah hingga tinggi. Beberapa daerah berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Selain La Nina lemah, BMKG juga mengidentifikasi pengaruh aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terlihat mulai Maret. Fenomena ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Sumatra bagian utara, dan akan bergerak ke bagian barat serta tengah Indonesia hingga pertengahan Maret.

Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca Hari Ini Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan, Kupang Hujan Ringan

BMKG juga mengingatkan potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia yang dapat terjadi akibat fenomena bulan baru dan purnama yang bertepatan dengan jarak terdekat Bumi dengan Bulan pada akhir Maret dan April.

Sementara itu, periode Maret-April merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba). Hal itu ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.

Dwikorita menyampaikan BMKG terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam pengaturan jalur transportasi darat dan laut. Khususnya, dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah pengaturan jalur penyeberangan padat seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk berdasarkan kondisi cuaca. Hal itu guna memastikan keselamatan perjalanan masyarakat melalui join standar operasional prosedur (SOP).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved