Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 21  Februari 2025, Apakah Sedekah Sama Dengan Persembahan?

Itu sebabnya ada orang yang merahasiakan nama ketika memberikan persembahan syukur, nazar atau persepuluhan, dengan mengutip ayat 3.

Editor: Oby Lewanmeru
TANGKAPAN LAYAR SULUH INJIL
RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Februari 2025. Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 21  Februari 2025 dengan judul Apakah Sedekah=Persembahan?

Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Matius 6:1-4.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 20 Februari 2025, Memberi dan Menyembah Sang Raja

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Februari 2025. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Hidup yang bermakna dan berdampak, merupakan harapan banyak orang. Setiap kita perlu memiliki visi pribadi tentang kita ingin menjadi orang yang berguna dalam hal apa bagi sesama, tentu dimulai dari
keluarga dan seterusnya gereja dan bangsa.

Intinya kita ingin jadi berkat. Dalam tradisi hidup keagamaan dan sosial bangsa Yahudi ada visi menjadi berkat
melalui tindakan kemurahan hati, sedekah.

Apakah makna sedekah? Pertama, masih ada orang yang menyamakan sedekah dengan persembahan umum seperti kolekte, persepuluhan, dan nazar.

Itu sebabnya ada orang yang merahasiakan nama ketika memberikan persembahan syukur, nazar atau persepuluhan, dengan mengutip ayat 3.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 19 Februari 2025, Menghitung Berkat Tuhan

Di warta keuangan tertulis “tanpa nama” atau “NN” (no name). Padahal jelas di dalam Alkitab sedekah tidak sama dengan persembahan.

Persembahan syukur, persepuluhan dan nazar selalu diberikan secara terang-terangan sebagai ketetapan Tuhan.

Bukankahpersembahan orang Israel berupa hewan dan hasil tanah yang terlihat? 

Kedua, sedekah adalah persembahan kita kepada Tuhan yang diberikan dengan cara menolong orang miskin secara langsung.

Dalam hal ini sedekah tidak perlu diketahui orang lain, sebab merupakan urusan pribadi kita dengan
Tuhan.

Jangan dipamerkan. Hanya Tuhan yang boleh tahu. Dan Tuhan memang pasti tahu. Lalu bagaimana dengan aksi sosial kepada orang miskin yang disiarkan terbuka?

Pada dasarnya tidak salah jika disiarkan untuk mengajak orang lain terlibat. Asalkan jangan sampai kita menyebut nilai atau angka pemberian kita.

Kita boleh berbagian dalam aksi sosial dan bersedekah dengan memakai inisial “no name”, jumlah pemberian kita harus tetap tersembunyi. 

Tujuan sedekah ialah agar hanya nama Tuhan saja yang dimuliakan.

Kecenderungan kita malah terbalik: sedekah kita pamerkan agar dunia tahu, sedangkan persepuluhan kita sembunyikan di balik inisial singkatan nama atau tanpa nama.

Dapatkah saudara memberi alasan, mengapa demikian? Amin!


Memamerkan kebaikan bersedekah sama dengan menerima upah di
muka. Maka kelak, tak ada lagi upah yang tersedia oleh Tuhan bagi kita.

Belajarlah berlaku jujur sesuai kehendak Tuhan. (*)

Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved