Opini

Opini: Optimistis Membangun NTT Bersama Melki-Johni

Tingginya derajat kepuasan publik yang terekspresikan dalam 100 hari pertama usia kabinet Merah Putih itu terbilang istimewa. 

Editor: Dion DB Putra
KOLASE POS-KUPANG.COM
DUET MELKI JOHNI - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Melki Laka Lena - Johni Asadoma. Presiden Prabowo akan melantik 962 kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Sumber foto: Melki Laka Lena dan Johni Asadoma. 

Oleh: Herman Musakabe
Gubernur NTT 1993-1998

POS-KUPANG.COM- Tahun 2024 sebagai Tahun Politik yang penuh kegaduhan sudah berlalu dan tahun 2025 sebagai Tahun Ekonomi terbentang menantang di hadapan kita. 

Bangsa Indonesia tengah melangkah ke depan dengan pemimpin baru Presiden dan Wapres, Prabowo-Gibran, periode 2024-2029.

Survei Litbang Kompas mencatat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran pada 100 hari pertama sekitar 80,9 persen dan pemerataan ekomomi menjadi tantangan (Kompas 20/1/2025). 

Tingginya derajat kepuasan publik yang terekspresikan dalam 100 hari pertama usia kabinet Merah Putih itu terbilang istimewa. 

Sebagai perbandingan, survei 100 hari pemerintahan Presiden Jokowi yang diselenggarakan pada Januari 2015 misalnya, mencatat derajat kepuasan
publik sekitar 65,3 persen dan sebanyak 34,9 persen merasa tidak puas.

Transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo berjalan mulus. Presiden Prabowo dengan Kabinet Merah Putihnya telah melaksanakan program kerja, antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG) yang secara langsung dirasakan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

Kepuasan publik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat berdampak positif pada jajaran pemerintah daerah yang dipimpin para Gubernur, Bupati, Wali kota terpilih periode 2025-2030. 

Namun tantangan ekonomi tahun 2025 tidaklah ringan dan hal itu akan dihadapi Pemerintahan Prabowo-Gibran dan para Kepala Daerah, termasuk Gubernur dan Wagub Melki-Johni yang akan menakhodai bahtera NTT lima tahun ke depan.

Tantangan Tahun 2025

Pada lingkup nasional, APBN tahun 2025 berada di bawah tekanan. Pemerintahan Prabowo menghadapi kondisi fiskal yang berat. 

Hal ini mendorong Presiden Prabowo untuk mengambil opsi penghematan, memangkas biaya perjalanan dinas, studi banding ke luar negeri, kegiatan seremonial, seminar, pembelian ATK dan lain-lain. 

Instruksi Presiden Prabowo kepada semua jajaran pemerintah pusat dan daerah agar menghemat anggaran hingga 306,7 triliun rupiah tertuang dalam Instruksi Presiden No 1 tahun 2025 yang ditandatangani Prabowo pada 22 Januari 2025.

Pemangkasan anggaran yamg bertujuan untuk penghematan dan efisiensi itu berdampak pada pemotongan anggaran ke daerah (DAU,DAK) dan akan mempengaruhi pelaksanaan program-program kerja.

Pemprov NTT dan Pemkab/Kota menghadapi sejumlah masalah yang harus diselesaikan oleh para pemimpin baru. Masalah pengentasan kemiskinan, dimana NTT termasuk dalam urutan nomor 3 terbawah nasional. 

Program ini memerlukan dana yang cukup besar. Masalah kesehatan dan perbaikan gizi serta masalah stunting, ketersediaan air bersih, pengangguran/lapangan kerja, masalah perhubungan, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.

Bidang pendidikan perlu peningkatan disiplin belajar siswa, pembentukan karakter sejak usia dini, pengawasan pelaksanaan program MBG, menekan angka anak putus sekolah, peningkatan kualitas guru dan kesejahteraannya.

Masalah SDM aparatur dan birokrasi pemerintahan perlu dibenahi untuk dapat mendukung pelaksanaan program-program kerja. 

Peningkatan kualitas SDM ASN agar bekerja profesional, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta efisiensi anggaran menyesuaikan dengan gerakan penghematan. 

Pemprov NTT masih harus melunasi pinjaman selama 5 tahun ke depan yang merupakan beban finansial. Pembenahan dan konsolidasi Bank NTT perlu segera dilakukan agar menjadi bank andalan daerah yang sehat, kuat dan terpercaya.

Optimistis Membangun NTT

Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Melki Johni akan memulai kepemimpinannya dengan modal dukungan masyarakat, partai politik (DPRD) dan kapabiltas yang mereka miliki. 

Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena adalah mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Ketua DPP Partai Golkar yang punya hubungan kerja dan network dengan para pejabat Pusat, serta selama ini sudah memperjuangkan berbagai fasilitas kesehatan untuk rakyat NTT. 

Sedangkan Wagub Irjenpol Purn Johanis Asadoma adalah mantan Kapolda NTT yang diusung Partai Gerindra, mantan petinju berprestasi yang bisa memajukan bidang olahraga. 

Dengan latar belakang pengalaman, penugasan, usia dan kematangan (maturity) kedua tokoh tersebut, kita berharap NTT berada di tangan orang-orang yang tepat.

Optimistis harus dimiliki pemimpin baru untuk menghadapi tantangan tugas yang berat dengan kondisi obyektif dukungan finansial yang terbatas dan kebijakan efisiensi. 

Masyarakat diharapkan berpartisipasi mendukung program strategis pengentasan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, pertanian, pariwisata dan sekaligus mengawal pelaksanaannya. 

Partisipasi masyarakat diharapkan karena tidak semua pembiayaan harus dari pemerintah pusat. 
Contohnya Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang dulu pernah kita lakukan dimana warga yang mampu menyumbang seragam dan peralatan sekolah untuk anak-anak keluarga kurang mampu. Gerakan semacam ini perlu dilanjutkan.

Saya menitipkan pesan dan harapan kepada Gubernur dan Wagub NTT Melki Johni termasuk para Bupati/Walkot dan para Wakilnya agar menjadi pemimpin yang melayani rakyat dan berintegritas karena kepemimpinan yang melayani (servant leadership) adalah pilihan terbaik menuju keberhasilan. 

Kesempatan waktu Kairos lima tahun ke depan harus dimanfaatkan secara optimal untuk memajukan dan menyejahterakan rakyat NTT. 

Ciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk mencegah kebocoran anggaran. Bekerja keras, cerdas dan professional bersama seluruh ASN di daerah dengan semangat untuk melayani rakyat. 

Menggandeng tokoh-tokoh masyarakat, agama, adat, pihak swasta dan investor untuk bersama-sama membangun daerah NTT. 

Produk-produk lokal hasil pertanian harus diolah terlebih dulu sebagai upaya hilirisasi pertanian, tingkatkan kualitas hewan ternak, gali potensi sumber daya kelautan, produksi garam, rumput laut, UMKM;

Tingkatkan dan perluas pemakaian busana tenun ikat daerah yang kaya motif dan warna sebagai suatu kebanggaan NTT. Agar Mama-mama penenun di desa tetap dapat memasarkan kain tenun ikatnya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah mempersiapkan generasi muda NTT untuk masuk Pendidikan AMN, AAU, AAL, Akpol, pendidikan kedinasan, Perguruan Tinggi, Partai Politik, dan bidang wirausaha untuk kaderisasi dan regenerasi tingkat daerah maupun nasional. 

Upayakan beasiswa untuk pendidikan S1 sampai S3 sebanyak mungkin agar tidak terjadi kesenjangan (gap) antar generasi.

Pemimpin harus mencari terobosan baru, bekerja kreatif, inovatif dan tidak selalu konvensional (out of the box ). “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan” (Lukas 5:4). 

Dengan selalu mengandalkan Tuhan dan memohon pertolongan-Nya kita percaya bahwa usaha kerja keras mengatasi kesulitan disertai semangat pantang menyerah akan membuahkan hasil yang baik bagi rakyat NTT pada waktunya.

Sebagai catatan pengingat, ada tiga potensi positif dan negatif buat para pemimpin. (1) Talenta adalah anugerah Tuhan kepadamu, pergunakan talenta pemimpin itu sebaik-baiknya untuk melayani rakyat. 

(2) Popularitas adalah pemberian manusia, waspadalah dan selalu rendah hati. (3) Arogansi adalah ciptaan diri sendiri, berhati-hatilah karena kesombongan bisa menghancurkan diri dan kariermu.

Penutup, dengan optimistis dan berpikir positif selalu ada hikmah terselubung (blessing in disquise) di tengah kesulitan dan NTT pasti bisa lebih maju ke depan. Jangan pesimistis dan berpikir negatif, seperti akronim NTT yang diplesetkan menjadi Nusa Tetap Tertinggal. 

Mari kita bersama bahu membahu membangun NTT dengan optimistis dan selalu berpikir positif sehingga NTT menjadi Nusa Terberkati Tuhan. Bae sonde bae, NTT lebe bae. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved