Sikka Terkini
Siswa Tidak Dapat Makan Bergizi Gratis, Dandim Sikka NTT Sebut Menjadi Evaluasi
waktu distribusi makan ke sekolah pun sangat terlambat sehingga pihak sekolah berharap agar kedepannya mungkin bisa dipercepat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE- Ratusan siswa Kelas X SMAK Frateran Maumere di Kabupaten Sikka NTT dipulangkan karena tidak mendapatkan jatah makan bergizi gratis (MBG) Senin 17 Februari 2025.
Sebanyak 250 siswa di SMAK Frateran Maumere terpaksa dipulangkan karena tidak ada jatah makan untuk ratusan siswa kelas X ini.
Menanggapi kekurangan makanan bergizi gratis progam Presiden Prabowo Subianto ini, Dandim 1603/ Sikka, Letkol Arm Denny Riesta mengatakan akan menjadi bahan evaluasi untuk kedepannya.
Dikatakannya, program makan bergizi gratis (MBG) di hari pertama ini menyasar 3.025 siswa yang tersebar pada tujuh sekolah di Kota Maumere.
Baca juga: Ada Kejahatan Penyerobotan di Nangahale Sikka, PT Krisrama Wajib Bela Haknya
"Hari ini ada 7 sekolah penerima manfaat progam MBG ini, ada dua SD, dua SMP dan Tiga SMA, total 3.025 orang penerima manfaat,Mungkin karena ini hari pertama, ini mungkin menjadi evaluasi kedepannya, "ujarnya saat memantau MBG di SMAK Frateran Maumere, Senin siang.
Ketujuh sekolah itu antara lain, SDI Kota Uneng, SDI Sinde Kabor, SMP Frater Maumere, SMP Seminari BSB, SMA Frater Maumere, SMA Seminari BSB dan SMK Santa Matilda Maumere.
Sementara itu, Kepala SMAK Frateran Maumere Fr. M. Oswald, BHK, S.Pd, M.M. mengatakan sebanyak 250 siswa kelas X terpaksa dipulangkan karena makan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan petugas mengalami kekurangan.
Kata dia, Jumlah siswa di SMAK Frateran Maumere berjumlah 600an siswa, namun makanan yang datang hanya berjumlah 370 kotak.
"Hari ini sangat terlambat sampai jam 13:30 baru terjadi, itu pun mengalami kekurangan, Siswa SMAK Frateran Maumeren itu sekitar 600 lebih, namun makanan yang tersedia hari ini hanya 370 kotak, sehingga hampir 250 siswa itu kita pulangkan, karena mereka belum mendapatkan jatah makanan,lagi pula jam makan sudah lewat," ujarnya.
Selain kekurangan makanan, waktu distribusi makan ke sekolah pun sangat terlambat sehingga pihak sekolah berharap agar kedepannya mungkin bisa dipercepat untuk distribusi makanan ke sekolah.
Pantauan POS-KUPANG.COM, tampak penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera dan Dandim 1603/ Sikka, Letkol Arm Denny Riesta dan personil Polres Sikka memantau proses distribusi makan bergizi gratis (MBG) program pemerintah pusat ini.
Diketahui, Dapur sehat untuk MBG perdana ini ditangani Yayasan Inang Anselmia dibawah pengawasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Badan Gizi Nasional.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.