Flores Timur Terkini

Kronologi Siswa di Flotim Diteror Pria Bertopeng Saat Lintasi Jalan Sunyi di Kaki Gunung Lewotobi

Kronologi Siswa di Flores Timur diteror pria bertopeng Saat Lintasi Jalan Sunyi di Kaki Gunung Lewotobi

Editor: Adiana Ahmad
TRIBUNORES.COM/PAUL KABELEN
TIGA SISWA SMA TRAUMA - Tiga siswa korban teror pria bertopeng saat ditemui di camp pengungsi Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Flores Timur, NTT, Minggu, 16 Februari 2025 - Kronologi Siswa di Flotim Diteror Pria Bertopeng. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Inilah Kronologi Tiga Siswa di Fores Timur, NTT diteror pria bertopeng, Sabut (15/2/2025) malam.

Peristiwa itu berawal ketika ketga siswa melintasi jalanan sunyi di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, SabtU 15 Februari 2025 malam.

Desa ini terpaut jarak sekira 4 kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Keadaannya sepi karena ditinggal mengungsi warganya pasca letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki 3 November 2024 lalu.

Teror pria bertopeng dialami Oktavianus Puka (16), Fransiskus Wolor (18), dan Yoseph Noba (17).

Baca juga: Tiga Siswa SMA di Flores Timur Trauma Setelah Diteror Pria Bertopeng

Ketiga penyintas asal Dusun Bawalatang di Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang itu diteror saat perjalanan pulang menuju camp pengungsian di Poslap Kobasoma, Kecamatan Titehena.

"Orang bertopeng hadang kami pakai mobil. Dia antret dengan kecepatan tinggi lalu palang di tengah jalan. Kurang tahu ada berapa orang, kami lihat hanya sopirnya saja," ujar Oktavianus saat ditemui, Minggu, 16 Februari 2025 siang.

Oktavianus mengatakan, sebelum dihadang, pandangan mereka sempat disorot lampu jauh. Dalam jarak beberapa meter, pria bertopeng itu sempat menatap mereka dari dalam mobil.

Beruntung, sorotan lampu yang menyilaukan mata masih bisa memberikan ruang pandang. Ketiganya lolos meski nyaris menabrak bemper mobil bagian belakang.

Lampu sorot juga membuat mereka tidak bisa menanda ciri-ciri spesifik kendaraan tersebut. Yang diingat, kaca pintu sopir terbuka, sedang bagian belakang tertutup rapat-rapat.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-kaki di Flores Timur Level Awas, Pelayanan Puskesmas Boru Dipindahkan

"Kami tidak ingat warna mobil, plat EB, atau ciri-cirinya. Kami sangat panik, yang ada dalam pikiran berusaha lari. Setelah berhasil lewat, kami tidak toleh ke belakang lagi," katanya.

Rekan Oktavianus, Yoseph Noba, menceritakan mereka lolos setelah melewati celah di bagian kiri mobil. Dia khawatir pelaku juga membawa senjata tajam (sajam) saat beraksi.

"Tidak sempat lihat (sajam), mobil tutup bulat, hanya kaca sopir yang terbuka. Takutnya itu tadi (ada sajam)," ujarnya.

Peristiwa ini merupakan pengalaman perdana dalam hidup ketiga siswa SMA PGRI Gelekat Lewo Boru itu. Oktavianus, Fransiskus, dan Yoseph mengaku mengalami trauma.

Aparat Polsek Wulanggitang telah bertemu dengan tiga korban untuk diambil keterangan. Informasi ini memang meresahkan, apa lagi banyak yang memposting bahwa salah satu dari tiga siswa itu disandera.

"Tidak kakak, tidak ada penyanderaan," ucap ketiganga, membantah informasi yang saat ini masih beredar di beranda status whatsapp.(*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved