Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 14 Februari 2025, Bersikap Peduli Terhadap Sesama

Sirilus ditugaskan untuk mewartakan Injil sedangkan Metodius, adiknya mengasingkan diri dari dunia ramai dan menjadi seorang rahib

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN KATOLIK- RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat (14/2/2025) 

Oleh : RP Markus Tulu SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 14 Februari 2025 ditulis RP Markus Tulu SVD berjudul, Bersikap Peduli Terhadap Sesama.

RP Markus Tulu SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan, Kej. 3:1-8; Nrk. 7:31-37.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh RP Markus Tulu SVD hari ini.

Pada Hari Peringatan Santo Sirilus, Pertapa & Metodius, Uskup; Kita diminta untuk merenung hidup dan perjuangan mereka. Mereka berdua adalah kakak-beradik.

Sirilus ditugaskan untuk mewartakan Injil sedangkan Metodius, adiknya mengasingkan diri dari dunia ramai dan menjadi seorang rahib.

Untuk memperkuat iman dan semangat kerasulannya, Sirilus pergi ke biara adiknya Metodius. 

Dalam perjalanan tugas perutusan untuk mewartakan Injil mereka berdua sering kali berhadapan dengan sikap iri hati dari orang-orang yang tidak suka melihat keberhasilan yang begitu gemilang yang kakak-betadik ini persembahkan.

Bahkan mereka sampai diajukan ke pengadilan. Tapi setelah mendengar keterangan dari keduanya perihal karya kerasulannya, Sri Paus tidak saja menyetujui tindakan dan kebijaksanaan mereka bahkan menahbiskan mereka menjadi uskup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 13 Februari 2025, Rendah Hati dan Tekun Berdoa

Namun sayang tidak lama kemudian Sirilus meninggal dunia. Sekarang tinggal Metodius yang terus saja setia mewartakan Injil dan memperkokoh iman umat. Tapi sikap iri hati terhadap keberhasilannya tidak juga berhenti.

Orang-orang yang iri hati itu melaporkan Metodius ke Sri Paus dengan berbagai tuduhan yang memojokkan. Kali itu pun Metodius sanggup mengalahkan musuh-musuhnya.

Karena itu Sri Paus mengangkat Metodius menjadi uskup agung dan ditugaskan di Eropa Timur. 

Setelah Metodius meninggal  dan lama sesudah itu Paus Yohanes Paulus II mengangkat santo Sirilus dan Metodius menjadi santo pelindung untuk seluruh kawasan Eropa.

Di sini kita melihat bahwa kedua orang kudus ini  selama mereka melaksanakan tugas perutusan untuk mewartakan Injil sering kali mereka ditantang dan digoda. Tapi mereka tetap saja menjadi setia.

Berbeda dengan wanita dalam kitab kejadian. Karena ketika ditantang dan digoda oleh ular ternyata wanita itu gampang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

Wanita itu lebih terpikat pada hasrat hatinya dan menolak mendengar larangan Tuhan. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 13 Februari 2025, Menerobos Sekat 

Wanita itu mengutamakan kenikmatan fisiknya yang menyesatkan daripada kebahagiaan sejati yang menyelamatkan.

Sebagai orang beriman kita hendaknya tidak menjadi gegabah dalam kita mengambil keputusan. 

Hendaknya kita merenung untuk mendengarkan suara Tuhan dalam kita mengambil keputusan.

Oleh mendengarkan suara Tuhan santo Sirilus dan santo Metodius telah menjadi kudus di hadapan Allah dan orang yang membawa kepada Yesus seorang yang tuli dan gagap menjadi peduli dengan derita yang ditanggung orang lain.

Dan oleh sikap peduli orang tersebut mendatangkan rahmat kesembuhan bagi yang tuli dan gagap.

Kiranya kita hidup mengutamakan mendengarkan suara Tuhan dan bersikap peduli terhadap sesama yang sedang menderita. (PMT)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved