Belu Terkini

Lapas Atambua Kembali Gelar Panen Jagung, Pilot Project Swasembada Pangan dan Astacita Presiden

Lapas Atambua Kembali Gelar Panen Jagung, Pilot Project Swasembada Pangan dan Astacita Presiden Prabowo.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
LAPAS ATAMBUA PANEN JAGUNG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Atambua, Kabupaten Belu, NTT, kembali menggelar panen raya jagung hibrida dengan hasil mencapai dua ton. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (11/02/2025).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Atambua, Kabupaten Belu, NTT, kembali menggelar panen raya jagung hibrida dengan hasil mencapai dua ton. 

Kegiatan panen yang berlangsung pada Selasa (11/02/2025) ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Atambua, Bambang Hendra Setyawan, bersama jajaran pejabat struktural eselon IV dan V, serta para staf dan WBP. 

Lahan seluas tiga hektare yang dikelola oleh Lapas Atambua menjadi bukti nyata peran pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Kalapas Bambang Hendra Setyawan menegaskan Panen ini merupakan hasil kerja keras Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tergabung dalam program pemberdayaan ketahanan pangan.

Baca juga: Viral NTT,Jalan Rusak!Masyarakat Diminta Waspada Lintasi Jalan Timor Raya di Takari Kabupaten Kupang

Menurut Hendra panen raya ini merupakan implementasi nyata dari Astacita Presiden Prabowo Subianto yang dijalankan melalui Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. 

Ia menyebut program ini, khususnya pada poin kedua, menekankan pentingnya pemberdayaan WBP dalam bidang ketahanan pangan.

"Total ada sekitar dua ton jagung yang dipanen setelah dua bulan masa tanam. Ini merupakan bagian dari program pembinaan yang berjalan secara berkelanjutan. Pada Desember lalu, kami juga telah melakukan panen jagung manis. Keberhasilan ini tak lepas dari keuletan WBP dan semangat para ASN Lapas Atambua dalam mewujudkan program Astacita untuk mendukung ketahanan pangan," jelas Bambang.

Ia juga menegaskan Lapas Atambua berkomitmen untuk terus mengembangkan program ketahanan pangan ini agar bisa menjadi percontohan bagi Lapas lain. 

Kalapas menegaskan bahwa keberhasilan ini menempatkan Lapas Atambua sejajar dengan Lapas Nusakambangan dan Lapas Nunukan dalam mendukung swasembada pangan naSional.

Baca juga: Kronologi Warga Lifuleo Kupang Diterkam Buaya, Korban Sempat Kejar-Kejaran dengan Buaya

"Melalui panen raya ini, kami ingin menjadikan Lapas Atambua sebagai pilot project Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam program swasembada pangan. Kami ingin menunjukkan bahwa Pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan negara," pungkas Bambang.

Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja (Kasubsi Giatja), Andra Sukabir, menambahkan bahwa program penanaman jagung hibrida ini melibatkan delapan orang WBP yang tengah menjalani asimilasi.

"Kegiatan penanaman jagung dilakukan secara mandiri oleh WBP. Setelah panen, jagung akan dijual, di mana sebagian hasilnya disetor sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sebagian lainnya diberikan sebagai premi bagi WBP," ungkap Andra.

Salah seorang WBP berinisial AY merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan dalam program ini.

"Di sini kami mendapat pendampingan dari proses awal, mulai dari penyiapan bibit, penanaman, perawatan, hingga panen. Ilmu ini tentu sangat bermanfaat sebagai bekal setelah kami kembali ke masyarakat," tutur AY. (Cr23). 

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 


 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved