Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 10 Februari 2025, Mens sana in corpore sano
Dan Injil hari ini menggambarkan bagaimana banyak orang berusaha untuk tetap sehat dan sembuh dari sakit
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 10 Februari 2025, Mens sana in corpore sano
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor
Peringatan Wajib Skolastika (P)
Lectio: Kejadian 1:1-19; Mazmur 104:1-2a,5-6,10,12,24,35c;
Markus 6:53-56
Meditatio:
Orang ingin hidup sehat, lahir dan batin. Tak ada satu manusia pun di dunia yang menginginkan penderitaan. Penderitaan itu beragam jenisnya: sakit, terlantar, kelaparan, bencana, dan lain - lain. Ketika seseorang mengalami sakit, misalnya, dia akan berusaha untuk sesegera mungkin mengobatinya. Atau juga orang akan selalu berusaha menjaga kesehatan dirinya semaksimal mungkin. Ini menjadi salah satu tanda bahwa
manusia tidak ada yang menginginkan penderitaan.
Terkait dengan kesehatan, ada pepatah yang sudah sering kita dengar: “Mens Sana In Corpore Sano” – Jiwa yang sehat ada dalam tubuh yang sehat. Pepatah ini dengan tepat menggambarkan bagaimana kaitan erat
antara kesehatan jiwa dengan badan, dan lebih luas lagi kaitannya dengan kehidupan kita. Bila kita sakit, hidup kita akan terganggu. Bahkan tak jarang terjadi bahwa hidup orang lain di sekitar kita juga ikut
terbebani.
Dan Injil hari ini menggambarkan bagaimana banyak orang berusaha untuk tetap sehat dan sembuh dari sakit. Ketika mendengar bahwa Yesus, yang dikenal sebagai orang yang mampu menyembuhkan, datang
di tempat mereka, banyak orang langsung berbondong-bondong datang pada Yesus meminta kesembuhan. Mereka percaya bahwa hanya dengan menjamah jumbai jubah-Nya saja, mereka akan sembuh. Dan memang
demikian yang terjadi, sebagaimana dikisahkan oleh Markus (6: 53-56).
Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.” (ay. 56). Ini sebenarnya ungkapan kerendahan hati yang menganggap diri tak layak menyentuh Yesus secara langsung. Tapi jelas ini bukan soal jubah Tuhan
sakti. Jubah hanya alat, sarana yang menghubungkan khalayak pada Yesus.
Dengan menyentuh jumbai jubah-Nya, mereka telah „menyentuhNya‟. Mirip saat kita berusaha menemui Tuhan lewat doa, menjamah Tuhan dengan menyentuh patung Yesus di Gereja, atau berusaha mencium Tuhan dengan mencium salib rosario kita. Simbol, tanda, semua itu adalah ungkapan iman kita kepada-Nya.
Yesus tentu saja tidak hanya menyembuhkan sakit fisik mereka, tetapi terutama belenggu dosa-dosa. Penyakit yang membelenggu jiwa harus lebih utama disembuhkan dari pada penyakit badani semata. Yesus
datang untuk membawa pemulihan jiwa manusia.
Setiap orang sakit yang datang kepada-Nya pasti disembuhkan. Dengan menyembuhkan sakitpenyakit, Yesus sejatinya ingin mewartakan kepada kita bahwa Ia menghendaki kebaikan dan keselamatan semua manusia. Ia tidak membiarkan hal buruk terjadi pada manusia, sebagaimana halnya dalam Kisah Penciptaan.
Dikisahkan dalam Kitab Kejadian ( 1: 1-19), Allah menciptakan langit dan bumi, alam semesta dan segala isinya, adalah baik adanya. Ini berarti bahwa harkat dan martabat manusia berada di atas semua makluk ciptaan lain.
Manusia adalah pribadi istimewa di mata Allah. Dan Yesus sangat memperhatikan keberadaan manusia, terutama soal kesehatannya. Ia menginginkan agar manusia selalu berada dalam kondisi sehat. Karena itu, di mana pun Ia berada (di kampung-kampung, desa-desa, kota-kota, pasar, atau Bait Allah ), Ia selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasihan untuk menyembuhkan mereka.
Penderitaan dan sakit adalah sesuatu yang harus kita lawan. Meski demikian, kita juga mesti tetap percaya pada kasih Allah, bahkan saat kita harus menanggung banyak penderitaan sekalipun. Jiwa yang sehat menjadi yang utama. Jika jiwa sehat, hidup rohani mantap, di sana tubuh kita pun menjadi sehat dan penderitaan menjadi bermakna.
Missio:
Rawatlah jiwa dan raga kita agar tetap sehat dan baik, dengan menjauhkan segala perbuatan buruk yang membawa kita pada penderitaan. Berlarilah kepada Yesus dan jangan menunda. Ia dapat menolong kita, menyembuhkan sakit penyakit kita, jiwa dan badan.
Doa:
Allah, Bapa kami, kepada-Mu kami persembahkan hari ini. Kami hunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka-dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putra-Mu Yesus Kristus, yang telah menderita demi keselamatan kami. Tutup bungkuslah kami dengan daya Roh KudusMu agar kami sehat jasmani dan rohani...Amin.
Sahabatku yang terkasih, salam sehat selalu dan Selamat beraktivitas di hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.