Kabupaten Kupang Terkini

Dugong Mati Terdampar di TWAL Teluk Kupang, BBKSDA NTT Evakuasi dan Penguburan 

untuk melakukan nekropsi dan pengambilan organ dalam untuk uji laboratorium guna mengetahui penyebab kematian.

Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-BBKSDA
MATI TERDAMPAR - Seekor Dugong ditemukan mati terdampar di pantai Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, Sabtu (8/2/2025). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen 

POS KUPANG.COM, OELAMASI-  Seekor Dugong Kembali ditemukan mati terdampar di Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang tepatnya di pesisir desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, Sabtu 8 Februari 2025. 

Dugong dengan berat sekitar 300 kg dan panjang sekitar 2 meter ditemukan dalam keadaan sudah mulai membusuk dengan kondisi tubuh membengkak dan kulit kemerahan akibat terkelupas. 

Kepala Balai Besar KSDA NTT, Ir. Arief Mahmud mengungkapkan Dugong ini ditemukan oleh saat terdampar dalam keadaan mati di Pantai Panmuti. 

Namun karena laut dalam keadaan pasang dan ombak besar bangkai dugong tersebut dibawa arus ke Pantai Oebelo Kecil.  

Baca juga: Pemprov NTT Kelola Belasan Titik Parkir di Kota Kupang 

Saat dipastikan keberadaannya, maka BBKSDA NTT melakukan kordinasi dengan BKKPN Kupang, BPSPL Denpasar, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Undana bergerak ke lokasi . 

Namun karena angin maka Dugong terbawa arus dan terhimpit di antara pohon bakau yang membuat petugas masih melakukan pencarian kembali. 

Usai dilakukan pencarian bersama masyarakat Kelompok Tani Hutan Dalek Esa di Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah, bangkai Dugong ditemukan dalam keadaan mati di di Oebelo, Kawasan TWAL Teluk Kupang pada koordinat 10° 6’ 7,1245”S 123° 43’ 22,539” E.      

"Bangkai Dugong ditemukan dalam keadaan telah membengkak, sebagian besar kulit terkelupas dan berwarna kemerahan, terdapat pembusukan parah pada bagian anus, sebagian organ dalam berupa usus terburai keluar," jelas Arief. 

Saat ditemukan, petugas berencana untuk melakukan nekropsi dan pengambilan organ dalam untuk uji laboratorium guna mengetahui penyebab kematian.  

Namun karena bangkai Dugong sudah dalam keadaan membusuk maka proses tersebut tidak dapat dilakukan. 

Diperkirakan Dugong telah mati sehari sebelumnya lebih dari 24 jam. Selanjutnya Dugong tersebut dilakukan penguburan untuk menghindari penyebaran penyakit dengan jarak 100 meter dari lokasi ditemukan. 

Proses evakuasi dan penguburan dilakukan bersama masyarakat desa tanah merah serta KTH Dalek Esa binaan Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur.(ary)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved