Kabupaten Kupang Terkini
Bencana Longsor Mulai Melanda Kabupaten Kupang, 20 KK di Desa Bitobe Dievakuasi
laporkan ke dinas Pendidikan Kabupaten Kupang namun belum mendapatkan jawaban pasti akan keamanan mereka.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Usai bencana banjir yang mengepung Kabupaten Kupang, kini bencana longsor kembali menjadi momok bagi masyarakat Kabupaten Kupang.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Kupang dilaporkan dilanda bencana longsor akibat pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan rumah penduduk dan sejumlah fasilitas umum.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang, Semmy Tinenti, Minggu 9 Februari 2025 mengungkapkan desa Bitobe di Kecamatan Amfoang Tengah mengalami longsor pada Sabtu 9 Februari 2025.
"Untuk sementara dilaporkan oleh kades Bitobe bahwa 20 KK terdampak longsor, kami sekarang sedang menuju ke lokasi," ungkap Smith.
Kata dia penyebab pergerakan tanah tersebut karena hujan deras juga banjir yang membuat tanah tak lagi menampung air sehingga terjadi pergeseran tanah.
Baca juga: Komisaris PT Pupuk Kaltim Siap Bantu Pupuk Saat Kunjungi Petani di Desa Silu Kabupaten Kupang NTT
Bencana yang terjadi di kampung Sonan Desa Bitobe ini membuat sejumlah rumah mengalami pada tembok dan pondasi rumah mulai bergeser.
Sejumlah warga juga dilaporkan sudah mengevakuasi diri agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan bila ada pergerakan tanah lagi.
Sementara itu bencana tanah longsor juga terjadi di Dusun I, Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah yang mengakibatkan ambruknya gedung sekolah SDN Fatululat, pada Jumat 7 Februari 2024 pagi.
Longsor yang terjadi pukul 09.00 Wita ini, dipicu oleh hujan lebat dan angin kencang yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari berturut-turut.
Ambruknya gedung Sekolah itu tidak menimbulkan korban jiwa namun gedung SDN Fatululat alami kerusakan yang cukup parah.
Sementara itu gedung SDN Bokong 2 Kecamatan Takari dan SMPN 5 Takari Satu Atap Kabupaten Kupang terancam ambruk karena terjadi Longsor yang mendekati gedung sekolah.
Longsor akibat terjangan sungai Noemina kini hanya berjarak 1 meter dari tepi pondasi gedung membuat kepala sekolah SDN Bokong 2 Imanuel Nomleni takut karena keamanan warga sekolah terancam.
Hal tersebut juga telah mereka laporkan ke dinas Pendidikan Kabupaten Kupang namun belum mendapatkan jawaban pasti akan keamanan mereka.
Hal yang sama juga menimpa SMAN 2 Takari di Desa Tanini Kecamatan Takari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.