Gunung Lewotobi Erupsi

Badan Geologi Kurangi Radius Bahaya Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT

radius tersebut dikurangi menjadi 4 kilometer, dan sektor barat daya serta timur laut menjadi 5 kilometer.

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-PGA LEWOTOBI
GUNUNG API- Wajah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT Jumat (7/2/2025). 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengurangi radius bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT setelah aktivitas vulkanik gunung tersebut menunjukkan penurunan. 

Sebelumnya, Badan Geologi menetapkan radius bahaya yang meliputi larangan beraktivitas hingga 5 kilometer dari pusat erupsi, serta sektor barat daya, utara, dan timur laut sejauh 6 kilometer.

Kini, radius tersebut dikurangi menjadi 4 kilometer, dan sektor barat daya serta timur laut menjadi 5 kilometer.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa penurunan radius bahaya ini didasarkan pada hasil analisis dan evaluasi menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode 1 hingga 7 Februari 2025.

Baca juga: Komunitas Adat Tolak Relokasi Korban Erupsi Lewotobi ke Hutan Lindung, Ini Alasannya

Wafid mencatat bahwa selama periode tersebut, gunung api terlihat jelas meskipun tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas yang bervariasi dari tipis hingga tebal, dengan ketinggian sekitar 100 hingga 400 meter dari puncak.

“Tinggi kolom erupsi antara 400-700 meter dari puncak, abu letusan berwarna kelabu,” ujar Wafid dalam keterangannya seperti dilansir Kompas.com, Sabtu (8/2/2025).

Selama periode ini, Wafid melaporkan bahwa terdapat 6 kali gempa letusan, 139 kali embusan, 56 kali gempa harmonik, 3 kali low frekuensi, 12 kali vulkanik dalam, 5 kali tektonik lokal, 42 kali tektonik jauh, dan 1 kali getaran banjir.

Pengamatan visual menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik yang signifikan, dengan rata-rata tinggi kolom erupsi 400-700 meter, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 700-1.600 meter.

Sinar api yang samar di sekitar puncak menunjukkan adanya lava yang terdorong ke permukaan, yang dapat teramati saat malam hari dengan pancaran warna merah di area puncak.

Wafid menambahkan bahwa pada periode ini, empa hembusan mengalami penurunan signifikan, yang mengindikasikan tekanan dari dalam gunung lemah.

Baca juga: Catatan Akademisi Lingkungan untuk Penanganan Erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Flotim

Asap embusan di area sekitar puncak pada sisi barat laut membentuk rekahan yang cenderung tipis dan tebal, sedangkan di sisi timur laut terlihat tipis. 

Asap kawah ini disebabkan oleh zona alterasi atau zona lemah, yang mengeluarkan asap solfatara dari area tersebut.

“Area tersebut dapat berpotensi terjadi directed blast atau erupsi langsung searah yang dapat terjadi ke arah barat laut dan timur laut dari Gunung Lewotobi Laki-laki,” ungkapnya.

Wafid juga mencatat bahwa meskipun jumlah gempa letusan sedikit berkurang dibandingkan periode sebelumnya, hal ini menunjukkan masih adanya suplai magma meskipun dalam jumlah kecil, yang tetap berpotensi menjadi erupsi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Menurun, Radius Bahaya Dikurangi", 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved