Kota Kupang Terkini
Pj Wali Kota Kupang Hadiri Rapat Pembahasan Swasembada Pangan Bersama Menteri Pertanian RI
Dikatakan, produksi garam di Provinsi NTT ditargetkan mencapai 2 juta ton per tahun melalui pengembangan tambak garam seluas 10.000 hektare.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Sementara itu, Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, dalam kesempatan terpisah menanggapi keikutsertaan Pemerintah Kota Kupang dalam pertemuan tersebut dengan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota di NTT dalam mendukung program swasembada pangan.
"Pemerintah Kota Kupang bersama Pemerintah Provinsi NTT dan kabupaten/kota se-NTT berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Meskipun Kota Kupang memiliki keterbatasan lahan pertanian, kami tetap berperan strategis dalam mendukung ketahanan pangan melalui distribusi, pemasaran, dan pengolahan hasil pertanian dari berbagai daerah di NTT," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota Kupang akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan dari pertemuan ini dapat diimplementasikan secara efektif, termasuk dalam penguatan UMKM sektor pangan dan pemanfaatan teknologi pertanian.
"Kami berharap ada kebijakan dan dukungan nyata dari pemerintah pusat, baik dalam bentuk teknologi, pendampingan, maupun bantuan infrastruktur yang dapat membantu petani dan pelaku usaha pangan di Kota Kupang. Selain itu, kami akan terus mendorong UMKM sektor pertanian dan pangan untuk berkembang melalui berbagai inisiatif yang menghubungkan mereka dengan pasar yang lebih luas," tambahnya.
Lebih lanjut disampaikan Linus bahwa sebagai kota jasa, Kota Kupang memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan melalui distribusi, pemasaran, dan pengolahan hasil pertanian dari berbagai daerah di NTT.
"Kota Kupang bukan hanya berperan sebagai pusat konsumsi, tetapi juga sebagai hub logistik dan perdagangan bagi hasil pertanian dari berbagai daerah di NTT. Kami mendukung penguatan rantai pasok pangan dengan mendorong pengolahan pascapanen, distribusi yang efisien, serta fasilitasi bagi pelaku UMKM sektor pangan. Dengan begitu, strategi swasembada pangan dapat berjalan lebih efektif, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat," tegasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.