TTU Terkini

Kritisi Jalan Noelasim-Batas Desa Nilulat TTU, PMKRI: Polisi &Jaksa Jangan Hanya Berani dengan Kades

Jika alokasi anggaran begitu fantastis, semestinya dalam pelaksanaan pembangunan jalan harus dibuktikan dengan kualitas yang baik.

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
PENINGKATAN JALAN - Peningkatan Jalan Desa Strategis Noelasim-Batas Desa Nilulat TTU NT, CV Eveline beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu, France Melkianus Angket meminta aparat penegak hukum di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) agar segera melakukan pemeriksaan terhadap proyek Peningkatan Jalan Desa Strategis Noelasim-Batas Desa Nilulat  di Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU, NTT. 

Hal ini dimaksudkan agar, tidak terkesan bahwa APH di Kabupaten TTU hanya berani dengan para kepala desa saja. Namun proyek yang begitu besar anggarannya dengan dugaan penyalahgunaan tidak diperiksa.

"Jangan sampai Kejari TTU dengan Polres TTU Takut dengan dinas-dinas di TTU," ujarnya dalam rilis yang dikirim kepada POS-KUPANG.COM, Rabu, 5 Februari 2025.

Ia menegaskan, PMKRI Cabang Sanctus Yohanes Don Bosco mengecam pihak Dinas PUPR dan pihak kontraktor yang diduga mengerjakan ruas jalan dengan anggaran fantastis tersebut secara asal-asalan.

Baca juga: Diduga Proyek Peningkatan Jalan Desa Noelasim-Batas Desa Nilulat TTU Rp 5,1 Miliar Kerja Asal Jadi

"Proyek peningkatan jalan Desa Strategis Noelasim-Batas Desa Nilulat di Desa Haumeniana dikerjakan asal jadi dan proyek ini baru habis dikerjakan 1 bulan lalu akan tetapi sayangnya, program tersebut terkesan dikerjakan asal-asalan dan sangat jauh dari mutu dan kualitas yang diharapkan,"ucapnya.

Ia menuturkan bahwa, proyek tersebut dikerjakan dengan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Dinas pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2024 Rp. 5.174.800.000. Jumlah dana Ini sangat fantastis.

Jika alokasi anggaran begitu fantastis, semestinya dalam pelaksanaan pembangunan jalan harus dibuktikan dengan kualitas yang baik.

Apabila pekerjaan tersebut dilakukan asal-asalan, maka yang akan terjadi adalah banyaknya kerusakan pada ruas jalan tersebut.

"Kita menduga bahwa pekerjaan proyek ini mengunakan material yang tidak sesuai ketentuan sehingga bisa memicu kerusakan dalam waktu cepat,"kata Aldy.

Hal ini tentu sangat merugikan masyarakat. Di sisi lain, apabila pembangunan ruas jalan ini tidak sesuai kualitas anggaran yang dialokasikan maka patut diduga ada indikasi korupsi.

Kondisi ini semakin memperkuat dugaan tentang ada yang tidak beres dengan pihak penyelenggara dan penerima proyek.

PMKRI, kata Aldy, meminta dengan tegas Kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Kejari TTU dan Polres TTU untuk memeriksa pihak Dinas PUPR dan kontraktor yang mengerjakan proyek ini. 

Sebelumnya diberitakan, Proyek Peningkatan Jalan Desa Strategis Noelasim-Batas Desa Nilulat di Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga dikerjakan asal jadi.

Pasalnya, proyek yang baru tuntas dikerjakan pada akhir tahun 2024 lalu ini telah mengalami kerusakan.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa, 28 Januari 2025 lalu, tampak aspal pada sejumlah titik pada jalan tersebut mulai terkelupas.

Kualitas jalan yang dikerjakan dengan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten TTU tahun 2024 Rp. 5. 174.800.000 terlihat cukup memprihatinkan.

Pasalnya, pada beberapa titik kerikil tampak menyembul di atas permukaan aspal. Pada salah satu titik, tampak tanah muncul di atas permukaan jalan tersebut dan digenangi sedikit air. 

Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis, 30 Januari 2025, Kepala Desa Haumeniana, Siprianus Asuat mengatakan, dirinya telah melihat langsung kondisi jalan tersebut. Fenomena aspal yang telah terkelupas sudah disampaikan langsung kepada pihak kontraktor.

Berdasarkan pantauan Siprianus, aspal pada ruas jalan tersebut terlihat menggantung. Jika dua mobil berpapasan di ruas jalan itu maka, aspal yang menggantung tersebut akan terkelupas.

Usai menyampaikan laporan tersebut, kontraktor pekerjaan jalan tersebut menyebut akan melakukan perbaikan setelah dituntaskan pembangunan bahu jalan.

Ia menegaskan bahwa, jalan yang terkelupas ini mesti diperbaiki agar masyarakat bisa memanfaatkan jalan tersebut dalam kurun waktu yang lama.

Sementara itu, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis, 30 Januari 2025, pelaksana pekerjaan peningkatan jalan desa strategis Noelasim-Batas Desa Nilulat, CV Eveline, Boby Manunain mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

Meskipun demikian, saat ini status jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sehingga, tanah yang menyembul di atas aspal itu bukan tanah.

Namun, kata Boby, saat ini sedang dilakukan pembangunan bahu jalan yang mana para pekerja melakukan proses pengadukan campuran manual di atas badan jalan. Sehingga yang tampak di atas aspal bukan tanah tetapi campuran semen dan pasir.

Mengingat saat ini masih dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan sehingga, pekerjaan jalan tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor. 

Ia menyebut, pekerjaan ruas jalan tersebut sudah tuntas. Masa addendum proyek tersebut sampai 5 atau 6 Februari 2025.

"Tapi pekerjaan sudah selesai,"ujarnya.

Boby menuturkan, pihaknya akan melakukan pengecekkan terhadap saluran, bahu jalan dan jalan tersebut. Apabila belum sesuai akan dilaksanakan perbaikan. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved