Banjir Rob di Tablolong
Ditpolairud Polda NTT Bantu Warga Terdampak Banjir Rob di Tablolong
Banjir rob yang terjadi akibat fenomena air pasang tinggi dan gelombang besar ini merendam sekitar 70 rumah di RT 1 hingga RT 6.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda NTT turun langsung memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat pesisir Pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, yang terdampak banjir rob pada Selasa (4/2/2025).
Banjir rob yang terjadi akibat fenomena air pasang tinggi dan gelombang besar ini merendam sekitar 70 rumah di RT 1 hingga RT 6.
Akibatnya, sebanyak 1.032 jiwa dari 266 kepala keluarga terdampak dan terpaksa mengungsi ke dataran lebih tinggi.
Menanggapi bencana ini, Ditpolairud Polda NTT mengerahkan 24 personel Tim SAR untuk membantu warga di Dusun 1, 2, dan 3 wilayah yang paling parah terdampak.
Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol. Irwan Deffi Nasution, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membantu warga pasca-banjir.
Baca juga: Update Korban Bencana Hidrometeorologi, 266 KK Di Desa Tablolong Terdampak Banjir Rob
"Kami melakukan pembersihan rumah warga yang tertimbun pasir laut, mengangkat sampah laut yang terbawa ke permukiman, serta mendata jumlah warga terdampak dan tingkat kerusakan di lokasi. Kami juga menyambangi pengungsi yang sementara waktu harus meninggalkan rumah mereka hingga kondisi cuaca membaik," ujar Kombes Pol. Irwan, Kamis (6/2/2025).
Selain Ditpolairud Polda NTT, berbagai pihak turut berperan dalam operasi kemanusiaan ini, termasuk personel Lantamal VI Kupang, Babinsa Kupang Barat, Bhabinkamtibmas Kupang Barat, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Puskesmas Pembantu Tablolong, dan Puskesmas Batakte.
Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah mendirikan satu dapur umum di halaman Kantor Desa Tablolong, dengan 45 personel Tagana yang bertugas menyediakan makanan bagi korban. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut. Namun, warga menghadapi kesulitan akibat minimnya pasokan makanan, air bersih, serta tenda darurat untuk mengungsi.
"Kami akan terus berupaya membantu masyarakat yang terdampak dan mendorong peningkatan sosialisasi informasi cuaca bagi warga pesisir agar kejadian serupa dapat diantisipasi lebih baik," tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir rob dan gelombang tinggi yang masih bisa terjadi. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.