NTT Terkini

BI NTT Prakirakan Stabilitas Inflasi Tahun 2025 Membaik

Bank Indonesia Provinsi NTT atau BI NTT memprakirakan stabilitas inflasi di NTT pada tahun 2025 akan membaik

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
AGUS WIDJAJATI - Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Bank Indonesia Provinsi NTT memprakirakan stabilitas inflasi di NTT pada tahun 2025 akan membaik.

“Stabilitas inflasi NTT ke depan diprakirakan membaik, didukung prospek peningkatan produksi tanaman pangan,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati di Kupang, Kamis 6 Februari 2025.

Agus menjelaskan, optimisme masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap kuat di tengah kondisi deflasi pada Januari 2025. Yang mana, berdasarkan rikis berita resmi Statistik BPS Provinsi NTT pada Senin lalu, Provinsi NTT mengalami defiasi sebesar -0,27 persen (mtm) atau -0,06 persen (yoy) pada Januari 2025. 

“Deflasi terutama disebabkan oleh diskon tarif listrik yang diberikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada rumah tangga pada Januari sampai dengan Februari 2025,” ungkap Agus.

Walau pun mengalami deflasi, kata Agus, akan tetapi kinerja konsumsi masyarakat tetap terjaga baik, tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank indonesia, di mana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2025 tercatat sebesar 140,7. 

“Artinya, masyarakat masih optimis akan keadaan dunia usaha dan pendapatan yang diterimanya" ujar Agus.

Menurut Agus, optimisme itu juga didukung dengan peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP) NTT pada tahun 2025, yang sebesar Rp 2.328.969,69 atau meningkat 6,5 persen dibandingkan dengan UMP NTT tahun 2024 yang sebesar Rp 2.186.826,00.

Baca juga: BI NTT Dukung Perluasan Pasar UMKM Lewat IKRA Indonesia 2025

Lebih lanjut, Agus menyebut, produksi padi NTT tahun 2025 diprakirakan mengalami perbaikan, setelah terkontraksi 7,18 persen (yoy) pada tahun 2024 akibat fenomena El Nino, atau kemarau ekstrim yang terjadi sejak tahun 2023 hingga triwulan tahun 2024. 

Peningkatan curah hujan pada Desember 2024, kata Agus, menjadi momen memulai musim tanam padi, sehingga diharapkan panen raya padi dapat jatuh pada Maret-Mei tahun 2025. 

"Bank Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan dukungan pada peningkatan produktivitas pertanian,” kata Agus. 

Agus menjelaskan, adapun dukungan yang diberikan BI diantaranya melalui pemberian dukungan berupa sarana prasarana produksi pertanian kepada kelompok tani tersebut. 

Adapun dukungan yang diberikan itu telah terlaksana pada periode akhir tahun 2024 lalu, seperti traktor roda 4, hand tractor, sumur bor, transplanter, pupuk, benih dan lainnya. 

“Upaya peningkatan ini sejalan dengan target sasaran pemerintah untuk mencapai swasembada pangan Nasional tahun 2027,” kata Agus.

Kontinuitas peningkatan produktivitas pertanian, kata Agus, harus diiringi dengan pendampingan kepada petani oleh seluruh pemangku kepentingan. 

Baca juga: BI NTT Gandeng Korem 161 Wirasakti dan Kodim 1605 Belu Gelar Tanam Perdana Kelompok Tani

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved