KUR 2025
Plafon KUR BRI 2025 Naik Jadi Rp 170 Triliun, Naik Dibandingkan KUR 2024
Plafon kredit usaha rakyat (KUR) 2025 atau KUR 2025 kepada Bank BRI melalui KUR BRI 2025 naik jadi Rp 170 triliun
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
"KUR di tahun ini akan disalurkan melalui unit kerja BRI di seluruh Indonesia dengan fokus pada sektor produktif seperti sektor pertanian, perikanan dan perdagangan," ungkap Supari kepada konntan.co.id, Rabu (22/1/2025).
Supari menyebut, penyaluran KUR BRI akan dilakukan secara selektif serta melakukan monitoring pinjaman, baik secara online maupun offline.
Adapun Muhammad Iqbal, Direktur SME dan Retail Funding BTN menyebut, di tahun 2025, BTN mendapatkan kuota plafon KUR dari Pemerintah sebesar Rp 3,3 triliun meningkat 10 persen dibandingkan kuota plafon tahun 2024.
"BTN menyalurkan KUR pada outlet Kantor Cabang dan KCP yang tersebar pada seluruh wilayah di Indonesia dengan sektor usaha seperti perdagangan, housing related dan ekosistem kawasan perumahan," kata Iqbal.
Dalam memaksimalkan penyaluran KUR 2025, Bank BTN disebut telah melakukan digitalisasi proses KUR dengan proses melalui smartphone serta adanya decision engine dan credit scoring untuk mempercepat proses KUR.
Baca juga: KUR 2025 Dibuka, Berapa Bunga KUR BRI 2025 yang Berlaku Saat Ini? Begini Hitungannya
Selain itu, bank mengoptimalkan pemberian KUR 2025 kepada merchant yang telah menjadi nasabah BTN, perluasan partnership/value chain, dan peningkatan kompetensi SDM untuk menghasilkan realisasi kredit yang berkualitas.
Di sisi lain, Iqbal mengakui kondisi ekonomi makro pada tahun 2024 cukup menantang untuk mencapai target realisasi KUR.
Namun, Bank BTN disebut berhasil meningkatkan posisi KUR Tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 44,3 persen yoy dan jumlah debitur KUR 2025 mengalami kenaikan sebesar 103,8 persen yoy.
Sementara Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) mengakui, pihaknya telah memperoleh kuota KUR senilai Rp 1,6 triliun.
"Penyaluran KUR BSB tersebar di seluruh wilayah kerja BSB, dan disalurkan pada seluruh sektor ekonomi namun lebih fokus pada sektor unggulan masing-masing wilayah," ucap Teddy.
Dalam mengoptimalkan penyaluran KUR di tahun ini, Bank BSB bekerjasama dengan dinas terkait mengenai potensi di wilayah tersebut, mendukung program pemerintah daerah dalam memajukan sektor unggulan, melakukan sosialisasi ke desa-desa, melakukan mapping terhadap cluster/komunitas/ paguyuban di wilayah setempat.
Sementara itu, pada 2024 Bank BSB berhasil menyalurkan 63 persen dari kuota KUR senilai Rp 2,4 triliun.
Menurutnya, kendala yang dihadapi dengan tidak tercapainya penyaluran sesuai target, yakni adanya ketentuan/kriteria khusus penerima KUR, kondisi ekonomi dengan daya beli yang menurun, dan banyaknya berkas tertolak karena BI checking macet (paylater).
Baca juga: KUR 2025 Dibuka, Tabel KUR BRI 2025 Plafon Rp 50 Juta-Rp 75 Juta, Syarat & Cara Pengajuan
Dari sisi bank syariah, ada PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mendapatkan plafon kuota KUR syariah sebesar Rp 17 triliun di tahun ini. Jumlah tersebut naik dari target tahun lalu yang hanya Rp 16 triliun.
Direktur Retail Banking BSI Harry Gusti Utama mengatakan, dari periode 2021 hingga Desember 2024, jumlah penerima manfaat KUR syariah di BSI mencapai 420.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.