Wisata NTT
Wisata NTT, Liburan ke Maumere Sempatkan ke TWAL Teluk Maumere, Ini Kekayaan Alam Bisa Ditemui
e Mamure , Kabupaten Sikka NTT punya banyak piliah untuk menikmati keindahan alam Flores di wilayah
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Wisatan yang belibur ke Mamure , Kabupaten Sikka NTT punya banyak piliah untuk menikmati keindahan alam Flores di wilayah.
Salah satu keunggulan Kabupaten Sikka adalah Taman Wisama Alam Laut (TWAL) Teluk Maumere yang sudah sangat terkenal hingga mancanegara
Dikutip dari bbksdantt.menlhk.go.id, TWAL Teluk Maumere juga dikenal dengan nama Gugus Pulau Teluk Maumere, karena terdiri atas 10 pulau besar dan kecil yang sebagian berpenghuni, yaitu Pulau Besar, Pulau Koja , Pulau Pemana , Pulau Kambing (Pemana Kecil), Pulau Sukun, Pulau Parumaan, Pulau Dambila, Pulau Pangabatang, Pulau Babi, dan Pulau Kondo.
Topografinya berbukit dan bergunung, dengan iklim tipe F (Schmidt dan Ferguson), puncak tertinggi adalah Pulau Besar (931mdpl) sedangkan pulau-pulau lainnya berketinggian 75-294mdpl.
Ekosistem TWAL Teluk Maumere terdiri atas hutan mangrove, hutan pantai, hutan savana, dan hutan dataran rendah.
Baca juga: Wisata NTT, Jalan-jalan ke Pulau Anano, Bak Surga yang Tersembunyi di Kabupaten Sikka
Hutan mangrove TWAL Teluk Maumere disusun oleh 16 spesies dari 8 famili, antara lain Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Pemphis acidula, Bruguiera gymnorhiza, dan Avicenia lanata. Hutan pantai didominasi oleh jenis Barringtonia asiatica, ketapang (Terminalia catappa), waru laut (Hibiscus tiliaceus), dan pandan (Pandanus tectorius).
Jenis alang-alang (Imperata cylindrica) mendominas hutan savana. Adapun hutan dataran tinggi didominasi antara lain jenis bintangur (Calophylllum soulattri), emba (Podocarpus inibricatus), ipi (Intsia bijuga), keam (Cynometra reniiflora), wiilo (Grewia oriocarpa), pelawan (Eucalyptus urophylla), solo (Myristica sp), dan angsana (Pterocarpus indicus).
Padang lamunnya tersusun atas 8 spesies, yaitu Enhalus acoroides, Halophilla ovalis, Halophila decipiens, Thalasia hempricii, Halodule uninervis, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, dan Thalasia hemprichi.
Padang lamun dan terumbu karang di TWAL Teluk Maumere juga menjadi sumber pakan bagi penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan duyung (Dugong dugon). Lumba-lumba (Dolphinus dolpin) juga dapat dijumpai pada kawasan perairan ini.
Sebanyak 24 jenis karang (soft dan hard coral) menyusun ekosistem terumbu karang dengan dominansi famili Acroporidae, dengan genus di antaranya di antaranya Montipora, Acropora, Lobiphyla, Pictirina, Stylophora, Porites, Pavana, Merlina, Varia, Hydropora, dan Galaxea.
Baca juga: Wisata NTT, Liburan ke Kabupaten Sikka Wajib ke Desa Sikka, Bisa ke Hira Hotak yang Unik
Keberadaan terumbu karang mendukung kehidupan aneka ikan karang (262 jenis, 39 genus) dari keluarga Chaetodotidae, Serranidae, Lutjanidae, Lethrinide, dan Haemulidae dan ikan komersial seperti ikan tengiri (Scomberomorus conunerson), ikan tuna (Thunnus albacares), dan ikan layar (Isthoporus orientalis). Biota laut lainnya yaitu kima (Tridacna sp), troka/lola (Trocus niloticus), kepala kambing (Casis cornuta), nautilus, tedong-tedong (Lambis lambis), dan gastropoda lainnya.
Kawasan pantai Maumere yang merupakan perpaduan antara ekosistem daratan dan ekosistem perairan dengan beberapa pulau di seberang laut utara, merupakan suatu potensi yang sangat menarik bagi wisatawan yang menyenangi keindahan alami.
TWAL Teluk Maumere adalah destinasi wisata alam untuk kegiatan diantaranya snorkeling, menyelam, memancing, fotografi, berlayar, selancar angin, dan ski air.
Kawasan Teluk Maumere pernah mengalami bencana alam tsunami pada tahun 1992 dengan episentrum beberapa kilometer dari Pulau Babi.
Pulau Babi yang dulunya berpenghuni, ditinggalkan penduduknya karena bencana alam tersebut.
Saat ini masih dapat dijumpai bekas perkampungan masyarakat dan kebunnya. Di perairan sekitarnya terdapat patahan akibat gempa bumi yang menarik untuk diamati sembari menyelam.
Pulau Besar adalah pulau terbesar dan bersama Pulau Dambila dan Pulau Pangabatang membentuk penghalang alami untuk arus air masuk –keluar teluk.
Hal ini menyebabkan perairan Teluk Maumere cenderung tenang dan acapkali Cetacean (lumba-lumba, paus sperma, paus pilot, dan hiu paus) dijumpai.
Waktu terbaik untuk melihat mamalia laut tersebut adalah musim hujan (November –Desember) untuk paus sperma dan bulan April-Mei untuk hiu paus.
Terdapat 30 lokasi penyelaman (dive sites) di kawasan Teluk Maumere dan sesuai bagi penyuka ”muckdiving” untuk dapat mengamati biota laut berukuran kecil, misalnya cumi-cumi, kelinci laut (nudibranch), dan ikan kodok.*
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
| Wisata NTT, Simak 6 Fakta Menarik Nuca Molas 'Pulau Mules' di Flores NTT, Wajib Dikujungi |
|
|---|
| Wisata NTT, Pesona Padang Sabana Mausui, Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Pulau Flores |
|
|---|
| Wisata NTT, Pesona Nanga Bega, Surga Tersembunyi di Magepanda Kabupaten Sikka |
|
|---|
| Wisata NTT, Sempatkan ke Titik Nol Kilometer di Tanjung Bunga Flores Timur, Awal Keindahan Flores |
|
|---|
| Wisata NTT, Kain Tenun Sumba yang Mempesona dengan Motif Penuh Makna |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.