Kecelakaan Pesawat

Ada Bulu Burung dan Darah di Mesin Pesawat Jeju Air yang Kecelakaan di Korea Selatan

Hanya dua awak di bagian ekor pesawat yang selamat dari bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan tersebut. 

Editor: Dion DB Putra
STASIUN PEMADAM KEBAKARAN MUAN
Bagian dari pesawat Jeju Air terbakar setelah jatuh di Muan, Korea Selatan, 29 Desember 2024. 

POS-KUPANG.COM- Misteri penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan mulai sedikit terkuak.

Penyelidik temukan bulu burung dan darah pada kedua mesin jet Jeju Air yang kecelakaan di bandara Muan Korea Selatan akhir Desember 2024 lalu. 

Demikian menurut sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut kepada Reuters,Jumat (17/1/2025). 

Pesawat Boeing 737-800, yang lepas landas dari ibu kota Thailand, Bangkok, menuju daerah Muan di Korea Selatan bagian barat daya, mendarat tanpa roda, melewati landasan pacu, menabrak tanggul beton dan terbakar. 

Mesin Jeju Air, pesawat Boeing 737-800 yang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan,  diangkut pada Sabtu (4/1/2025).
Mesin Jeju Air, pesawat Boeing 737-800 yang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, diangkut pada Sabtu (4/1/2025). (YONHAP)

Hanya dua awak di bagian ekor pesawat yang selamat dari bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan tersebut. 

Sekitar empat menit sebelum kecelakaan pesawat tersebut, salah satu pilot melaporkan adanya tabrakan dengan burung dan mengumumkan keadaan darurat. 

Pesawat  coba mendarat di ujung landasan yang berlawanan. Dua menit sebelum pilot mengumumkan panggilan darurat Mayday, pengawas lalu lintas udara telah mendesak kewaspadaan karena adanya "aktivitas burung" di area tersebut. 

Para penyelidik bulan ini mengatakan bulu-bulu ditemukan di salah satu mesin yang ditemukan dari lokasi kecelakaan, seperti yang terlihat dari rekaman video ada burung yang masuk ke dalam mesin. 

Kementerian Transportasi Korea Selatan menolak berkomentar mengenai apakah bulu dan darah ditemukan di kedua mesin. 

Sementara dua kotak hitam pesawat, kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan Jeju Air bulan lalu berhenti merekam sekitar empat menit sebelum kecelakaan. 

Hal ini menjadi tantangan bagi penyelidikan yang sedang berlangsung saat ini. 

Sim Jai-dong, mantan penyelidik kecelakaan dari kementerian transportasi, mengatakan pada Minggu, data yang hilang itu mengejutkan dan menunjukkan semua daya, termasuk cadangan, mungkin telah diputus, yang jarang terjadi. 

Tabrakan burung yang mengenai kedua mesin juga merupakan kejadian langka dalam penerbangan di seluruh dunia. 

Meskipun ada beberapa kasus pilot yang sukses mendaratkan pesawat tanpa korban jiwa dalam situasi seperti itu termasuk pendaratan di sungai Miracle on the Hudson di AS pada 2009 dan pendaratan di ladang jagung di Rusia pada 2019. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Investigator Temukan Bulu Burung dan Darah di Kedua Mesin Jeju Air yang Kecelakaan

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved