Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Januari 2025, Pada Tuhan Ada Harapan dan Kehidupan

Semoga hari ini kami boleh mewujudkan perbuatan baik untuk meringankan beban saudara-saudari kami yang menderita... Amin.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pater John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Kamis (16/1/2025), Pada Tuhan Ada Harapan dan Kehidupan 

Oleh : Pastor John Lewa SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 16 Januari 2025, Pada Tuhan ada Harapan dan Kehidupan

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Hari biasa
Lectio: Ibrani 3:7-14; Mazmur 95:6-7, 8-9, 10-11;
Markus. 1:40-45

Meditatio:
Pada zaman Yesus, Hukum Yahudi secara tegas menetapkan bahwa penderita kusta tidak boleh berhubungan dengan siapa pun. Mereka terisolir dari kehidupan masyarakat banyak.

Namun, dalam bacaan Injil Markus (1:40-45) hari ini, dikisahkan bahwa seorang penderita kusta,
begitu berani menentang Hukum.

Ia mendekati Yesus dan sambil berlutut, dia memohon dengan sepenuh hati, "Jika Engkau mau, Engkau
dapat mentahirkan aku".

Orang kusta itu tidak meragukan kuasa Yesus, tetapi ia percaya dan menaruh harapan pada Yesus agar peroleh kesembuhan.

Apakah Yesus marah karena orang itu secara sadar melawan hukum yang berlaku? Kebanyakan orang akan marah saat seorang penderita kusta mendekat. Tapi tidaklah demikian bagi Yesus.

Tanggapan Yesus terhadap orang kusta bukan dengan kemarahan, tetapi belas kasihan. Belas kasihan Yesus menuntunnya untuk melakukan hal yang tidak terpikirkan, apa yang dilarang oleh Hukum; Ia menyentuh orang kusta itu dan dengan demikian menyembuhkannya dari kustanya.

Belas kasihan Yesus mendobrak batasan yang ingin diciptakan oleh Hukum. Tanggapan-Nya kepada orang kusta itu menunjukkan bahwa tidak seorang pun berada di luar jangkauan Tuhan. Yesus tidak menghakimi sebagaimana para pemuka agama.

Belas kasih Tuhan tidak mengenal batas; belas kasih itu tidak dapat dibatasi oleh Hukum agama. Orang kusta itu datang kepada Yesus dan meminta supaya Yesus menyembuhkannya. Yesus kemudian berkata: Aku mau, jadilah engkau tahir.

Mengalami penyembuhan oleh Yesus, orang kusta itu begitu bergembira sampai-sampai ia tidak mampu
menahan kegembiraannya, ia tidak dapat diam, walaupun dilarang oleh Yesus untuk tidak memberitahukan kepada siapa pun peristiwa penyembuhan itu, tetapi ia membagi kegembiraan itu pada orang lain.

Dalam peristiwa kesembuhan yang dialami oleh orang kusta ini Tuhan mau mengatakan kepada kita bahwa manusia pun sering memperlakukan sesamanya seperti orang kusta.

Banyak orang sakit, tersingkir, dan tidak mendapat perhatian dari sesamanya. Dan terkadang orang lain kita
singkirkan karena berbeda pendapat dengan kita, atau berbeda pilihan politik dengan kita.

Orang-orang itu kita singkirkan agar tidak mengganggu kenyamanan kita sehingga mereka merasa seperti orang yang berpenyakit kusta, seakan tidak punya harapan lagi.

Beberapa pesan Tuhan yang patut kita renungkan.

Pertama, bahwa iman yang begitu besar memberikan kesembuhan kepada orang kusta itu. Iman yang penuh penyerahan diri kepada Tuhan; iman yang memiliki nilai tertinggi bahwa hanya pada Tuhanlah ada harapan dan kehidupan.

Kedua, Markus mau menegaskan bahwa belas kasihan Yesus terutama ditujukan terhadap orang yang menderita, kaum tersingkir di tengahtengah masyarakat.

Tujuan Yesus datang ke dunia ini bukan untuk membuat banyak mukjizat, melainkan Yesus hendak mewartakan kabar baik, kabar sukacita tentang Allah yang ingin menjadikan manusia sepenuhnya berharga dan bahagia.

Allah mengenal kesusahan manusia, dan Ia menawarkan diri sebagai pemberi hidup yang berbelas kasih. Yesus mau agar setiap orang yang datang kepada-Nya menemukan kembali arti dan makna hidupnya.

Ketiga, sebagai murid Yesus kita dapat belajar dari Yesus yang penuh belas kasih mampu mengembalikan hidup kepada orang lain.

Kita dipanggil untuk berbelas kasih, bersedia membuka hati, mau berbagi kasih bagi orang yang tersingkir,
memberikan harapan, dan hidup baru dalam Kristus Yesus.

Missio:
Mari kita datang kepada Yesus dan dalam iman yang teguh memohon kesembuhan jiwa dan raga kita, kesembuhan bagi saudara-saudari kita yang sakit dan menderita.

Doa:
Ya Allah Roh Kudus, berilah kami rahmat belas kasih pada orang-orang yang menderita di sekitar kami. Jangan biarkan kami keras hati dan acuh tak acuh pada mereka yang mengalami kesulitan hidup.

Semoga hari ini kami boleh mewujudkan perbuatan baik untuk meringankan beban saudara-saudari kami yang menderita... Amin.

Sahabatku yang terkasih, selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved